Salah Alamat, Salah Kota, Salah Kamu!! Iyah Kamu!!

Hal yang paling memanjakan mata itu yah melihat tanggal 5, 6, 7, dan 8 Mei 2016 yang merah berderet rapi membentuk garis lurus. Libur panjang cuuyyy. Hahaha Akhirnya kutemukan juga waktu buat hibernasi. Wkwkw.

Beberapa orang pasti sudah sibuk duluan merencanakan ini-itu, kesana-kemari, browsing internet cari spot yang indah, dan romantis buat dikunjungin bareng si Doi. Tapi tidak bagi aku. Aku mah bukan gitu orangnya. Ada waktu libur panjang kusempatkan buat pulang ke rumah yang tak pernah ku kunjungi selama berabad-abad jam. Maklum lagi ada kegiatan yang mengharuskan untuk step out  from the house and leave my beloved dad alone.

Aku menempuh perjalanan selama beribu-ribu detik dengan bis hingga akhirnya tiba di sebuah Kota kecil dengan pertumbuhan pesatnya. Ramai, padat, dan macet adalah pemandangan sehari-hari. Kuturun dari bis dan berjalan menyusuri jalan berdebu menuju tempat ngetem angkot.

Saat berjalan kurasakan sesuatu yang aneh di kakiku. Kutengok ke bawah, Ya Allah sepatu menganga minta makan dengan alas yang terbuka lebar. WOW banget besarnya pokoknya. Tapi aku teringat akan ide iklan susu Zee (bukan sponsor) yang menggunakan ikat tali sepatu untuk mengikat alas agar nyambung lagi dengan sepatu. Langsung saja kupraktekkan. That is such a great idea. Thank you tall boy whatever your name. Hahah

Batinku “ehhm, sepertinya ini sepatu kudu di retire dan lembiru dengan yang NEW” mumpung masih tanggal muda, jadi beli sepatu saja. Jenis belanja yang bakal kukenakan kali ini adalah belanja online. I love online shopping khususnya lazada, dan bukalapak. Belanja online memang hobiku. Eittss bukan berarti belanja adalah hobiku yah, maksudnya adalah belanja online yang paling aku sukai ketimbang belanja di toko karena bisa kena mata sinis mba-mba penjaga karena cuma megang dan tanya-tanya tanpa ada niatan beli. Hehe

Online shopping, via pixabay.com
Kali ini kupilihlah Bukalapak untuk memenuhi kebutuhan akan sepatu baru. Cari yang bagus dan murah (paling penting), pilih, beli, bayar dan voila. Beres!!! Simple kan?? Yang kita lakuin hanya tinggal duduk manis hingga abang JNE tin-tin di depan rumah kita mengantar barang penantian. Yihaaiii. Indahnya hidup. Paket pengiriman bisa menggunakan paket YES (paket satu hari sampai) biar hari minggu bisa sampai, dan senin bisa kupakai. Sumringah pokoknya.

Tapi.... semua berubah saat negara api menyerang. Pukul 10 malam minggu aku bertanya-tanya ini kenapa no. Resi belum juga di input-input?? Apa barang belum dikirim?? -_-

Sekitar jam setengah 11 malam HP bergetar dan ada pesan masuk di akun BL’ku. Didalamnya tertulis “pak, barang sudah kami kirim tapi kami menggunakan paket Regular karena rumah bapak tidak mendukung pakai paket YES. Terimakasih tambah emot senyum”

Hah?? Nggak bisa?? maksudnya apa kali! Aku langsung balas. “Loh kenapa mba/mas?? Perasaan saya sering pakai paket YES dan selalu sampai dalam satu hari”

Nunggu 15 menit, ada balasan lagi yang isinya “itu sistem bukalapaknya pak, tadi pihak JNE menerangkan jika paket tidak bisa dikirim menggunakan paket YES karena daerah tempat tinggal belum mendukung.”

Dalam hati aku bergeming, lohh ini pasti ada yang nggak beres. Hidungku mencium bau-bau masalah. Oke langsung kucek di website resmi JNE untuk tracking. Masukkin no. Resi, dan muncul tampilan status. Di sana tertulis Consignee Bayu, Destination Cibeber, Rangkasbitung. Wahhh bener kan ada yang nggak beres. Ini sih salah alamat!!

Langsung kukirim pesan ke penjual “mba/mas, baru saja saya melakukan tracking status paket, ini kenapa destinationnya Cibeber, Rangkasbitung yah?? Rumah saya kan Cibeber, Cilegon. Apa alamat yang dituju sudah sesuai?”

Selang beberapa waktu, sekitar pukul 12an dini hari penjual membalas, “ITU SISTEM JNE PAK COBA DITUNGGU AJA SAYA KIRIM SESUAI DENGAN ALAMAT DIBERIKAN” pesan ditulis kapital semua.

Ini marah apa gimana? Kok tulisannya kapital semua!! Ahh biarin hak pembeli kan harus diutamakan. Kulanjutkan dengan mengirim pesan kembali yang isinya “loh kok malah sistemnya. Menurut saya ini ngirimnya pasti ke alamat yang salah, makanya paket YES tidak tersedia. Rangkasbitung itu Pandeglang kesananya lagi loh mba/mas. Sekarang gini di kertas bukti pengiriman barang tertulis alamat Cibeber, Rangkasbitung atau Cibeber, Cilegon??”

Tak ada presensi dan tanda-tanda kehadiran balasan penjual, akhirnya aku inisiatif buat konfirmasi langsung ke CS JNE via telepon. Tapi naas telpon mati karena pulsa habis. Jam 1 malam, akhirnya aku kirim konfirmasi via e-mail ke CS JNE, tapi tak ada balasan. Ada-ada aja kan ceritanya??? Buntu harus gimana. Kuputuskan untuk lanjut besok minggu dan tidur. Jam 1 lebih Hpku bergetar ada pesan masuk yang ternyata dari penjual yang isinya;

“Cibeber, Rangkasbitung Pak”

Aku balas “Terus???”

“Besok saya coba konfirmasu ulang ke JNEnya pak” balas penjual

“Oke terimakasih, saran buat ***** (nama penjual) lain kali jika ada ketidakcocokan atau keanehan alangkah lebih baiknya di bicarakan dulu dengan pembeli dan tidak mengambil keputusan secara sepihak, seperti Paket YES yang dipindah ke Paket REG tanpa konfirmasi pembeli terlebih dahulu. Itu sudah kurang tepat, sama halnya seperti penjual, pembeli pun juga ingin sama-sama puas.” Balasku.

Ditanya kecewa nggak? Iyah kecewa. Tapi mau bagaimana lagi, tidak ada yang bisa di salahkan. Lagipula nasi sudah menjadi bubur, nggak mungkin juga aku marah-marah dan nuntut ini-itu ke penjual karena perbuatan itu nggak baik. Nasib sepatu entah sampainya kapan, tapi yang jelas besok senin aku sudah harus balik ke asrama untuk pelatihan. Mungkin di kesempatan waktu lain buat ngambil sepatu di rumah.

Sepatu yang nganga mending kubawa ke tukang sol sepatu buat di permak. The END


Terimakasih telah berkunjung dan saran jadilah Smartbuyer. Kalau buru-buru mending nggak usah belanja online. hehehe
Sibayukun
Sibayukun Pria mochi yang suka bergalau, suka ngemil, suka ngedekem di kamar, suka ngegambar, suka melamun, dan kadang cheesy. Hahahah

Posting Komentar untuk "Salah Alamat, Salah Kota, Salah Kamu!! Iyah Kamu!!"