5 Keahlian Berkomunikasi yang Wajib Dilatih Oleh Mahasiswa
Daftar Isi
Jika kita berbicara mengenai bahasa, maka yang
terlintas di kepala adalah hal-hal yang berhubungan dengan kata-kata serta
komunikasi. Iyah memang benar, dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu
menggunakan keterampilan dalam berbahasa, tak terkecuali bagi mahasiswa.
Sebagai mahasiswa yang biasa diindetikkan sebagai kaum intelektual -_- sudah
seharusnya memiliki kecakapan atau keterampilan dalam berbahasa, namun melihat
kondisi sekarang ini mahasiswa lebih cenderung memiliki keahlian dalam
berbahasa menggunakan bahasa yang digabungkan dengan “Slang Words” yang terkesan alay atau lebay. Hohoho. Hal ini
tentulah tak mengapa, namun perlu diingat akibat dari keseringan menggunakan
bahasa seperti ini terkadang akan terbawa hingga pada saat acara formal sekalipun
seperti pada saat presentasi, bicara dengan dosen, atau dalam acara formal
lainnya. Bisa dibayangkan coba? Jika kondisi seperti presentasi dalam kelas
yang kita sudah mengenal satu sama lain mungkin yah bisa ditolerir, akan tetapi
coba kalau di acara rapat atau tes wawancara kan gak mungkin banget kamu
menggunakan bahasa seperti ini.
Oleh sebab itu wowcang menuliskan artikel yang
mengenai tentang 5 tips keahlian berkomunikasi yang wajib kamu latih sebagai mahasiswa.
1. Lupakan
sejenak bahasa lebay atau alay atau slang
words
Via Pixabay.com |
Kamu tetap keren kok, walau tidak menggunakan bahasa
alay. Tinggalkanlah kebiasaan menggunakan bahasa gua2, elo2, cucok, ember,
cyinnn, *kok wowcang jadi aneh sendiri?? atau bahasa alay lainnya. Digunakan
yah tidak mengapa asalkan kamu bisa membedakan kondisi mana yang dikira tepat
untuk menggunakan bahasa ini. Jangan sampai deh kamu menggunakan bahasa alay
ini diacara resmi, nanti bisa-bisa kamu dikira sebagai orang yang tidak sopan.
2. Tingkatkanlah
bahasa Indonesiamu dengan baik
Yah memang kalian sebagai mahasiswa pasti sudah advance lah dalam berbahasa indonesia.
Tapi sesuai dengan perkataan dosen saya, sebaiknya mahasiswa lebih membiasakan
diri dengan menggunakan bahasa indonesia tingkat tinggi. Bahasa indonesia
tingkat tinggi itu seperti apa? Yah bahasa Indonesia yang biasa digunakan oleh
orang-orang hebat, bahasa yang memiliki makna-makna tertentu seperti
konsistensi, kolerasi, komitmen, dll. Tentu dengan menggunakan bahasa seperti
ini, kamu sebagai mahasiswa akan terlihat lebih bijaksana. Tapi jangan sampai
kaya yg di TV itu, bahasanya ketinggian dan aneh untuk didengar tapi agak lucu
sih. Yah kalian tahulah siapa.
3. Bahasa tubuh
Bapak Obama Presiden US sedang Pidato, Via Pixabay.com free licensed no Atribut required |
Bahasa tubuh atau Body Language. Yang saya maksud disini bukan bahasa gerak tubuh
yang biasa digunakan untuk main tebak-tebakan yah. Yang saya maksud adalah
gesture tubuh yang anda gunakan ketika anda sedang bicara. Ini merupakan salah
satu yang terpenting, karena dengan gesture tubuh yang sesuai dan tidak
berlebihan akan menggambarkan kamu mahasiswa sebagai orang yang memiliki
kecerdasan emosional, karena kamu terkesan lebih ekspresif. Kebiasaan untuk
melatih gesture tubuh akan melatih dirimu menjadi orang yang percaya diri,
semangat dan bisa dipercaya. Tak heran bila pemimpin-pemimpin di seluruh dunia
pasti memiliki gesture tubuh yang bisa membuat para pendengar menjadi lebih
semangat dalam mendengarkan. Tidak hanya itu, perpaduan antara gesture tubuh
yang baik dengan gaya berbahasa yang baik akan mampu meningkatkan dirimu kelak
ketika kamu berada dalam “Public Speaking”.
4. Berbicara
dengan harmoni, penekanan, ekspresif, dan mudah untuk didengar
Ekspresif dong.. :D via pixabay.com |
Tidak perlu lah kalian teriak-teriak dalam
berbicara. Ketika kalian dalam suatu acara Public
Speaking seperti berpidato, seminar, sidang, ataupun acara lainnya yang
mengharuskan kamu untuk berbicara didepan, yang harus kalian lakukan adalah
berbicara dengan santai, ekspresif, keras agar mudah untuk didengar, dan
diberikan nada tekanan naik atau menurun pada setiap kalimat yang dibicarakan.
Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, terlebih pada orang yang baru
pertama kali berbicara didepan. Orang yang baru pertama kali biasanya akan
merasakan hal seperti malu, grogi, gemeteran dan deg-degan sama seperti wowcang
yang terkadang grogi ketika berbicara didepan. Namun tahu tidak? Rasa grogi
merupakan hal yang biasa loh!! Karena menurut Bapak Mario Teguh, rasa gemetaran
merupakan tanda bahwa diri kamu sedang dalam fase perkembangan. Makanya
sering-sering saja melatih dirimu untuk berbicara didepan.
5. Peningkatan
dengan keahlian berbahasa asing
Tingkatkan bahasa inggrismu agar kelak ke inggris. Amin Via Pixabay.com |
Ini juga penting banget bagi mahasiswa. Keahlian
dalam berbahasa asing harus terus diasah terutama Bahasa Inggris, yang
merupakan bahasa internasional dunia. Kemampuan dalam berbahasa asing yang baik
akan membuat dirimu berbeda dengan mahasiswa lainnya. Jika kamu memiliki
keterampilan bahasa asing akan menjadi nilai tambah ketika kamu memasuki Dunia
Industri, karena kebanyakan dalam persyaratan rekruitmennya mewajibkan kamu
untuk bisa berbicara bahasa asing khususnya bahasa inggris minimal pasif,
bahkan ada beberapa perusahaan besar yang mewajibkan untuk aktif dalam
berbahasa inggris. Maka dari itu wowcang menyarankan kalian untuk ikut club
bahasa inggris di tempat kuliah kamu. Karena club ini pasti bersifat gratis dan
akan membuat perkembangan pada dirimu dalam berbahasa inggris. Tapi jika kamu
memiliki uang yang lebih yah kamu bisa ikut course atau les bahasa inggris di
salah satu tempat kursus yang ada. Kamu juga bisa mengasah kemampuan berbahasa
lainnya seperti bahasa jepang, china, arab, korea, german, prancis, dll di
suatu club atau tempat kursus yang tersedia. Tapi wowcang lebih menyarankan
bahasa inggris terlebih dahulu.
Demikian 5 tips keahlian berkomunikasi yang wajib di latih bagi
mahasiswa, belum ada waktu terlambat kok untuk memulai. Yang terpenting adalah
komitmen serta fokus pada apa yang diusahakan karena dengan itu semua yang
diusahakan akan membuahkan hasil di suatu kelak nanti. Jangan sampai kamu
menyesal dikemudian hari yah.
Posting Komentar