Emas Hitam, Minyak Bumi yang Keberadaanya Kian Berkurang
Daftar Isi
Tahukah kamu bahwa cadangan minyak bumi semakin hari
semakin berkurang? Keberadaan akan minyak bumi telah menjadi polemik di
berbagai penjuru dunia tak terkecuali Indonesia. Indonesia sebagai salah satu
negara yang menghasilkan minyak bumi telah diprediksi bahwa cadangan minyak
bumi Indonesia akan habis pada tahun 2025 jika upaya eksplorasi akan minyak
bumi tidak menemukan cadangan lain di daerah lain.
Industri Kilang Minyak Bumi |
Kelangkaan minyak bumi di dunia disebabkan oleh tak
lain karena sifat konsumtif manusia di bumi yang mengeksploitasi minyak bumi
secara besar-besaran. Pasalnya penemuan dan pembentukan minyak bumi tak secepat
dengan penggunaan minyak bumi oleh manusia, hal ini yang menyebabkan pasokan
minyak bumi banyak yang berkurang.
Minyak bumi (Petroleum)
yang dimuat dalam artikel wikipedia, dapat diartikan sebagai “Emas Hitam”
karena bentuk dari minyak bumi adalah cairan kental yang memiliki warna coklat
gelap hingga kehijauan yang mudah terbakar, yang berada diatas lapisan kerak
bumi dan dapat dibuat menjadi benda apapun yang memiliki banyak manfaat mulai
dari plastik, bahan bakar mobil, aspal, dll. Minyak bumi memiliki komposisi yang
sangat kompleks terdiri dari berbagai hidrokarbon (sebagian besar seri alkana)
dan sangat bervariasi dalam komposisi dan kemurnian karena minyak bumi setiap
negara memiliki komposisi yang berbeda. Minyak bumi diambil dari pengilangan
minyak bumi di pertambangan minyak. Setelah itu minyak bumi diproses dan
dipisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai
macam produk (dikutip dalam “Organic
Hydrocarbons : Compounds made from carbon and hydrogen” diarsipkan versi
asli tanggal 19-07-2011).
Ember Plastik sebagai salah satu produk dari Minyak Bumi |
Kegunaan minyak bumi sebagian besar digunakan untuk
memproduksi bensin dan minyak bakar, keduanya merupakan sumber energi primer
utama (IEA Key World Energy Statistics).
84% dari volume hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi diubah menjadi berbagai
bahan bakar seperti Minyak tanah, elpiji, BBM, dll (“Crude Oil is Made Into Different Fuels”, Eia.doe.gov, diakses tgl
14/10/15). Sedangkan 16% volume minyak bumi dimanfaatkan menjadi material
lainnya seperti berbagai macam produk plastik, obat-obatan, pestisida, pelarut.
Hal inilah yang menyebabkan minyak bumi menjadi sumber yang paling utama di
dunia sejak pertengahan era 1950an.
Menurut artikel yang berjudul “EIA Reserves Estimates” dalam laman Eia.doe.gov Cadangan minyak
bumi saat ini adalah ± 190 km^3 (1,2 triliun barrel) tanpa pasir minyak atau
595 km^3 (3,74 triliun barrel) jika pasir minyak turut dihitung (Cera Report on total world oil,
Cera.com. 2006). Dengan konsumsi minyak bumi per hari mencapai 84 juta barrel
atau 4,9 km^3 pertahunnya. Sehingga minyak bumi masih bisa dipakai 120 tahun
lagi, jika konsumsi dunia diasumsikan tidak bertambah.
Minyak bumi yang memiliki struktur heterogen yang
terdiri dari senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai yang berbeda dibawa ke
tempat pengilangan untuk dipisahkan dengan teknik distilasi dan proses kimia
lainnya. Hasil penyulingan minyak ini yang digunakan manusia untuk berbagai
macam kebutuhan. Jenis produk paling banyak dari proses penyulingan minyak bumi
adalah bahan bakar. Jenis-jenis bahan bakar antara lain (dilihat dari titik
didihnya menut Speight, 1999, p. 543)
Nama
Bahan Bakar
|
Titik
Didih (Celcius)
|
Elpiji
|
-40
|
Butana
|
-12 sampai -1
|
Bensin
|
-1 sampai 180
|
Bahan Bakar Jet
|
150 sampai 205
|
Minyak Tanah
|
205 sampai 260
|
Minyak Bakar
|
205 sampai 290
|
Diesel
|
260 sampai 315
|
Produk turunan lainnya hasil dari olahan hidrokarbon
membentuk senyawa lain seperti :
- Alkena (Olefin), dapat diproduksi menjadi plastik atau senyawa lain
- Pelumas (Oli Mesin)
- Wax, pengepakan makan beku
- Sulfur / asam sulfat, senyawa paling penting dalam industri
- Tar
- Aspal
- Parafin Wax
- Petrokimia Aromatik
Pembentukan minyak bumi terjadi secara dramatis oleh
alam, tidak dapat dibuat oleh manusia. Jika dapat maka tak akan sama. Ada 3
teori pembentukan minyak bumi yaitu, teori biogenetik, teori anorganik, serta
teori duplex :
- Teori Biogenetik, minyak bumi terbentuk dari berbagai jenis mahkluk hidup yang mati dan tertimbun dalam endapan lumpur hanyut terbawa oleh sungai dan berkumpul di laut bersama dengan makhluk hidup yang telah mati sebelumnya. Timbunan makhluk hidup selama lebih beratus tahunyang dipengaruhi oleh suhu, waktu dan tekanan mengendap dan mengalami dekomposisi menjadi gelembung minyak atau gas alam.
- Teori Anorganik, minyak bumi terbentuk dari material anorganik seperti Oksigen, Hidrogen, Nitrogen, Belerang, dan Karbon alam batuan induk yang berubah akibat dari aktivitas bakteri yang mampu melakukan reaksi biokimia menjadi zat minyak yang mengandung hidrokarbon.
- Teori Duplex, yang lebih diterima secara umum oleh ilmuan, merupakan paduan antara teori biogenetik dan teori anorganik dimana menyatakan minyak bumi berasal dari materi-materi hidup baik nabati dan hewani yang berada di laut, yang mengendap akibat faktor suhu, waktu dan tekanan menjadi batuan induk pembentuk bahan-bahan hidrokarbon. Batuan ini kemudian mengalami proses biokimia menjadi minyak bumi dan gas alam. Keduanya berkumpul ke tempat yang memiliki tekanan rendah bertemu dengan hasil bentukan minyak bumi sebelumnya dan terakumulasi dan terjebak tak sanggup menguap.
Konsumsi akan minyak bumi terus merangkak tajam
setiap tahunnya, penggunaan paling banyak terjadi di benua Asia dan Oceania. Perlu
upaya dalam segi kebijakan penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar yang
penggunaannya paling banyak, dapat dialihkan dalam pembentukan/pembuatan bahan
bakar energi dari bahan terbarukan.
Posting Komentar