Sebuah Bukti Ditemukan Bahwa Minyak Bumi Merupakan Sumber Alam Terbarukan
Daftar Isi
Bertemu lagi dengan saya Bayu Kurniawan Admin
wowcang.com yang selalu kece badai dan selalu membuat artikel setiap paginya
guna info untuk pengunjung blog wowcang.com yang setia.
Masih berkutat dengan artikel mengenai produk minyak
bumi nih! Artikel kali ini yang akan saya buat yaitu sesuai janji dalam artikel
kemarin, mengenai 3 teori yang menerangkan masing-masing hipotesisnya tentang
pembentukan minyak bumi.
1. Teori Lomonosov (Teori Biogenik)
Selama ini yang kita tahu tentang pembentukan minyak
bumi adalah minyak mentah yang terbuat dari bahan-bahan fosil makhluk hidup yang
terkubur bersama dalam batuan dengan suhu, waktu, dan tekanan tertentu akan
mengubah zat fosil makhluk hidup ini menjadi minyak mentah atau yang kita kenal
dengan nama umum yaitu minyak bumi, sehingga kita telah terbangun sebuah pesimistis
atau paradigma bahwa minyak bumi ini terbentuk secara lambat dan akan habis
bila penggunaan minyak bumi telah mencapai batasnya. Teori ini dikenal dengan Teori
Biogenetik dan merupakan teori yang dikemukakan oleh ilmuan tersohor asal Rusia
tahun 1757 bapak Lomonosov. Dikatakan menurut National Georaphic minyak bumi
akan habis 42 tahun lagi ditinjau dari cadangan minyak bumi sebesar kurang
lebih 1,2 trilliun barrel.
Akan tetapi tahukah bahwa teori ini mulai diragukan
oleh beberapa ilmuan di Dunia! Mengapa? Pada abad ke-19, untuk pertama kalinya
teori bapak Lomonosov ditolak oleh seorang naturalis dan geolog Jerman
Alexander vo Humboldt dan ahli kimia termodinamika Prancis, Louis Joseph
Gay-Lussac. Mereka mengeluarkan sebuah dalil hipotesa bahwa minyak bumi
merupakan materi primordial atau purba yang memancar dari tempat yang sangat
dalam, dan tak ada hubungan dengan materi biologis.
2. Teori Abiogenik
Seorang ahli kimia Prancis, Marcellin Berthelot
melakukan percobaan pertama guna membuktikan bahwa minyak bumi dapat dihasilkan
dengan melarutkan logam baja dengan asam kuat tanpa melibatkan proses biologis.
Pada tahun 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak
bumi, geolog asal Rusia bernama Nikholai A. Kudryavtsev mengajukan sebuah teori
abiogenik atau abiotik setelah menganalisis bahwa hipotesis Lomonosov terbukti
diragukan. Dia dengan dukungan ilmuwan barat terkenal seperti Thomas Gold dan
Dr. F. Kenney bersama dengan ilmuwan Rusia lainnya telah berhasil menciptakan
sebuah reaktor dan sekaligus membuktikan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dari
kalsium karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang melimpah dikerak bumi. Sulit
untuk dipercaya bukan? namun itulah yang terjadi.
Para peneliti dari Royal Institute Technology di
Stockholm, Swedia. Berhasil membuktikan bahwa zat fosil makhluk hidup tidak
diperlukan untuk menghasilkan minyak mentah. Bersama dengan Koleganya, Vladimir
Kutcherov, sang professor yang memimpin riset, telah melakukan suatu simulasi
yang melibatkan tekanan dan panas yang terjadi secara alami dalam lapisan bumi,
proses ini menghasilkan senyawa hidrokarbon yang dimana merupakan komponen
utama dari minyak dan gas alam serta mengindikasikan bahwa pasokan minyak bumi
tidak akan habis.
Tim Kutcherov mampu membuktikan bahwa hidrokarbon
dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi melalui proses yang
disebut Fischer-Tropsch sebuah reaksi kimia yang mengubah campuran
karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair dan telah dipatenkan pada
tahun 1920 yang kemudian digunakan selama Perang Dunia II oleh Jerman dan
Jepang. Proses ini telah menjadi dasar sebagai bahan bakar jet yang dibuat dari
air di AS seperti yang dilaporkan dalam majalah wired (09/09/09).
Teori bahwa minyak bumi terbentuk dari zat abiotik
dikuatkan kembali oleh kejadian alam dimana di Pulau Eugene yang merupakan
ladang minyak di teluk mexico yang produksinya telah terjadi penurunan dari
kapasitas produksi 15.000 barel perhari pada tahun 1973 dan turun produksi
menjadi 4000 barel perhari pada tahun 1989 akibat cadangan minyak yang semakin
berkurang. Namun tanpa alasan yang logis, ladang minyak ini secara tiba-tiba
meningkat kembali menjadi 13.000 barel. Dan taksiran cadangan menjadi 60-400
juta barel. Unbelievable!
3. Teori Duplex
Sumber minyak dari suatu kedalaman di Pulau Eugene
sangat mendukung teori Thomas Gold (cikal bakal Teori Duplex) yang ditulis
dalam sebuah buku berjudul “The Deep Hot Biosphere”. Bapak Gold menetapkan “bahwa
minyak bumi merupakan hasil dari aliran Primordial terbarukan yang secara
terus-menerus diproduksi oleh Bumi dalam kondisi panas dan tekanan yang luar
biasa. Ketika zat ini bermigrasi menuju permukaan, zat ini diserbu oleh bakteri
yang menjadikan minyak bumi tampak seperti memiliki unsur organik dari zaman
dinosaurus”.
4. Pertanyaan yang muncul
Mungkin semua yang kita percaya tentang minyak bumi
sebagai bahan yang tak terbarukan telah dipatahkan dengan teori dan bukti yang
ada. Pertanyaan pertama yang muncul dibenak adalah mengapa perbedaan teori
seperti ini bisa terjadi? Jawaban ialah mungkin pada tahun dimana Lomonosov
mengeluarkan hipotesisnya tentang pembentukan minyak bumi hanya berdasar pada 1
faktor yaitu susunan senyawa biotik yang terkandung dalam minyak bumi. Sehingga
dia menyimpulkan bahwa minyak bumi merupakan minyak yang terbentuk dari zat
fosil biotik makhluk hidup karena adanya unsur biotik yang terkandung dalam
minyak bumi tersebut. Hal ini tentu sah saja dimana teknologi penelitian belum begitu
berkembang pada zaman itu, sehingga ketika memasuki zaman Kudryavtsev dan
Berthelot telah melakukan penelitian ulang dan membuktikan bahwa pembentukan
minyak bumi tidak membutuhkan unsur biotik dalam prosesnya. Dan disempurnakan
kembali dalam Teori Duplex dimana pembentukan minyak bumi terjadi karena senyawa
abiotik dalam kerak bumi dan ketika keluar menuju permukaan diserbu oleh
bakteri yang menjadikan minyak bumi tampak seperti memiliki unsur organik dari
zaman dinosaurus (Jawaban menurut saya).
Lalu munculah pertanyaan kedua, jika minyak bumi
memang terbentuk dalam bumi dan dapat dibuat dengan teknologi manusia seperti
yang dilakukan oleh tim Kudryavtsev, tim Kutcherov dan Berthelot, mengapa kita
tidak membuatnya sendiri? hal ini dapat dijawab ketika dilihat dari kondisi
dana dan kepraktisan akan mengambil minyak bumi lebih mudah di ambil secara
langsung dari alam ketimbang harus dibuat dengan proses kimia yang membutuhkan
dana yang tidak sedikit.
Lalu munculah pertanyaan ketiga, lalu untuk apa kita
melakukan penelitian mengenai sumber alternatif pengganti minyak bumi bila
minyak bumi merupakan zat yang dapat diperbarui? Tentu hal itu sangat
dibutuhkan mengingat pemanfaatan minyak bumi terutama sebagai bahan bakar memiliki
efek negatif bagi lingkungan. untuk itulah diperlukan suatu penelitian mengenai
sumber energi alternatif yang hampir tidak memiliki efek negatif bagi
lingkungan, karena sesungguhnya Bumi tercinta ini sudah semakin tua dan rapuh.
Lalu munculah pertanyaan ke-empat, apakah benar dan
dapat dipercaya artikel yang saya baca ini? Untuk benar atau tidaknya saya
tidak berhak untuk menjawabnya. Artikel yang saya buat merupakan sebuah
rangkuman yang saya rangkum dari kumpulan-kumpulan artikel terkait.