Konversi Limbah Plastik Menjadi BBM! Emang Bisa?
Daftar Isi
Kemarin saya sudah membahas limbah plastik yang semakin
lama semakin menggunung. Tingginya bahkan sudah mau menyalip tingginya gunung
everest. Hahaha
Ini Gambar Sampah Plastik |
Gak kebayang nanti tahun-tahun selanjutnya itu
tumpukan plastik mau jadi setinggi dan sebanyak apa? kalau langkah 3R belum diterapim
secara maksimal
Bisa-bisa nanti pas zaman anak cucu kita bakal ada
gunung berapi plastik lagi? Hohoh #Pengandaian #Act3R
Artikel Terkait : Kecil, Ringan, Murah Namun Berdampak Negatif. Itulah Plastik
Pada kesempatan kali ini wowcang akan menceritakan
sedikit tentang konversi sampah plastik menjadi BBM (Bahan Bakar Minyak)
Hah lho kok
bisa?
Pura-Pura Kaget |
Ketahuan yang baru tahu berarti gak pernah baca
berita!
Tentu bisa, karena seperti yang saya bilang kemarin
dalam artikel yang mengenai plastik. Plastik merupakan produk yang berbahan
dasar Produk turunan minyak bumi. Oleh sebab itu ada suatu upaya yang bisa
dilakukan untuk mengubahnya kembali plastik menjadi bahan penyusunnya.
Seperti layaknya air yang kita bekukan, lalu kita
panaskan akan merubah kembali air berbentuk es menjadi cair. Atau air yang kita
uapkan menjadi titik uap air bisa kembali ke bentuk cair jika didinginkan.
Maka plastik pun demikian!
Pengkonversian plastik menjadi BBM akhir-akhir ini
marak sekali dilakukan oleh masyarakat, terutama elemen pelajar. Bahkan tingkat SMP juga telah melakukan
eksperimen ini.
Perlakuan uji coba ini dilakukan atas dasar
penanggulangan limbah plastik khususnya kantong dan botol yang akhir-akhir ini
jumlahnya yang kian menggunung. Dikatakan bahwa penggunaan plastik model
kantong di Dunia mencapai 500 juta – 1 milyar kantong plastik tiap tahunnya. Berarti
ada sekitar lebih dari 1 juta kantong plastik yang dipakai oleh masyarakat
dunia per tiap harinya.
Entah ini mau dijadikan sebuah ironi atau tidak! Mengingat
penggunaan plastik telah menjadi trend
Dunia.
Namun ada saja beberapa negara yang melarang
penggunaan produk plastik seperti contohnya :
1. Negara Bangladesh, Bhutan, dan China yang
melarang penggunaan kantong plastik di pasar swalayan.
2. Jerman, yang menetapkan aturan sanksi denda bagi
orang yang menggunakan plastik sebagai pembungkus di Supermarket.
4. Kota New York, Seattle, dan negara Irlandia yang
memberlakukan aturan pajak bagi pengguna plastik sebagai pembungkus.
5. Perusahaan terkenal Mark & Spencer yang
mengenakan denda 5 dollar poundsterling
atau setara 20 ribu rupiah kepada pelanggan yang meminta plastik.
Kapan yah Indonesia menetapkan kebijakan seperti
ini! Jika ada pun mungkin bisa-bisa Pemerintah di Demo habis-habisan. Tapi just for your information, ada beberapa
supermarket di Indonesia yang tidak menyediakan kantong plastik sebagai
pembungkus seperti lotte mart, dan beberapa supermarket di Jakarta. Sehingga kita
harus membawa tas sendiri atau dibungkus dengan paper bag.
Kembali ke topik
konversi plastik menjadi BBM
Karena penggunaan serta jumlah plastik yang semakin
memadat, makanya banyak orang berlomba-lomba untuk melakukan pendauran ulang limbah
plastik. Salah satunya pengkonversian limbah plastik ke BBM. Mereka berlomba
untuk menciptakan suatu teknologi yang tepat dan ramah lingkungan. Karena
faktanya pengubahan plastik menjadi BBM akan menghasilkan sebuah gas beracun (dioksin),
yang bila dihirup oleh makhluk hidup akan menyebabkan kematian bila dalam
jangka waktu panjang. Makanya prosesnya harus kedap udara dan tidak ada
kebocoran.
Wowcang dulu pernah membaca. Ada seorang ahli, saya
lupa namanya. Beliau mengatakan bahwa “Merupakan
suatu tindakan yang kurang bijak mengubah plastik menjadi BBM, alangkah lebih
baik bila dimanfaatkan atau di daur ulang menjadi barang yang tepat guna” beliau
berpendapat bahwa Gas Emisi yang dihasilkan dari pembakaran BBM plastik yang
tidak diolah terlebih dahulu akan turut menyumbang pembolongan lapisan Ozon di
Bumi, karena kandungan utama plastik yang merupakan campuran dari bahan dasar minyak
bumi dan senyawa lainnya.
Tapi tenang saja ada suatu teknologi yang telah
diciptakan oleh negara Jepang, yang diberi nama Blest. Alat ini dipatok dengan harga lebih dari 100 juta rupiah dan
dapat digunakan secara tingkat Rumah tangga, karena bentuknya yang mungil, dan
mudah dipindahkan. Alat ini menggunakan dasar proses yang sama pada
pengkonversian limbah plastik menjadi BBM pada umumnya. Hanya saja teknologi
yang digunakan sudah canggih dan modern. Bahkan telah dilengkapi dengan
pemisahan minyaknya menjadi Solar, Bensin dan Minyak.
Produk Blest Company Jepang, via entrepreneurship.de |
Di samping itu alat ini menggunakan pemanas listrik
sehingga suhu dapat dikontrol dan tidak menyebabkan asap dari pembakaran
tungku. Dengan kapasitas 20 dan 50 liter.
Alat ini juga telah dilengkapi dengan alat yang
berisi senyawa katalis untuk mengurangi dampak polusi, Set alat ini akan
mengubah gas hidrokarbon menjadi uap air dan karbon dioksida.
Canggih bukan?
Pertanyaan selanjutnya
adalah prosesnya pengubahan limbah plastik menjadi BBM bagaimana sih?
Proses pengubahan limbah plastik menjadi BBM
menggunakan prinsip dasar proses Pirolisis.
Apa itu
Pirolisis?
Pirolisis adalah sebuah proses dekomposisi kimia
organik melalui proses pemanasan dengan tanpa
menggunakan oksigen sama sekali dengan rentang suhu pemanasan 200 hingga 1000
oC.
Jika lilin api yang kamu nyalakan membutuhkan udara
dalam pembakarannya. Maka pembakaran plastik menjadi BBM tidak menggunakan
Oksigen atau kedap udara dalam pembakarannya.
Lalu bagaimana caranya?
Cara Sederhana (Dont Try This at Home atau Jangan
dicoba jika tidak ada pembimbing ahli, JANGAN PERNAH)
Plastik baik kantong atau botol, lebih seringnya
kantong karena botol masih bisa dimanfaatkan menjadi barang seni karena
teksturnya yang keras. Dibersihkan dan dikeringkan di bawah sinar matahari
sampai benar-benar kering. Karena kandungan air akan menghambat proses
pembakaran.
Setelah itu menyiapkan sebuah tungku pemanas dan
paralon besi. Tengah tungku pemanas dibolongi dan dimasukkan paralon besi. Kemudian
di lem besi dan pastikan tidak ada
kebocoran karena dekomposisi plastik akan menghasilkan gas beracun (dioksin).
Panjang paralon sebaiknya dibuat 2-3 meter jika
menggunakan media udara sebagai pendingin.
Tapi wowcang lebih menyarankan menggunakan media air
untuk pendinginan karena pertukaran panas akan berlangsung cepat. Dan perubahanan
gas plastik menjadi cair berlangsung secara cepat.
Plastik bersih kemudian dimasukkan ke dalam tungku
pemanas yang telah dirancang, kemudian ditutup rapat. Taruhlah tungku tersebut
dibawah api yang menyala dengan bahan bakar kayu atau gas. Wowcang lebih menyarankan menggunakan gas karena asap yang ditimbulkan tidak banyak seperti pembakaran
dengan bahan bakar kayu.
Ilustrasi Sederhana, via wowcang.com |
Plastik yang dipanaskan akan membentuk gas
hidrokarbon dan akan menuju pipa pendinginan. Dalam pipa gas hidrokarbon akan
berubah menjadi cair. Nah cairan ini yang dikenal sebagai BBM non murni dan belum dapat dipakai untuk kendaraan.
Posting Komentar