Kepada Sahabatku.... Masihkah Kau Ingat??

Hi sahabatku, gak kerasa yah kita sudah menginjak umur 21 tahun.

Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Sungguh lama waktu yang terlewati di tengah-tengah kita, bagaimana rupamu? Bagaimana kabarmu? Bagaimana keluargamu? Bagaimana orang tuamu? Banyak sekali pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu.

Mungkin artikel ini saya tuliskan hanya sebagai tanda betapa besar kangen diriku kepada kalian semua, andai aku masih bisa berjumpa lagi denganmu! Sungguh betapa senangnya hatiku. Namun apa boleh buat karena waktu dan jarak yang tidak memungkinkan.

Bersama dengan artikel ini aku ingin mengenang kisah-kisah kita yang pernah kita lalui. Kamu mungkin sudah tidak terlalu ingat, tapi bagiku moment itulah yang paling kuingat. Sungguh perasaan ingin senyum sendiri dalam kamarku ketika aku menuliskan artikel ini.

Kamu Masih Ingat Kapan dan Bagaimana Kita Bertemu?

Mungkin dahulu kita hanyalah orang asing yang belum mengenal satu sama lain. Aku juga tidak menyangka bahwa pertemuan itu bakal jadi sebuah awal dari kisah-kisah pertemanan kita, aku juga tidak menyangka ikatan pertemanan yang terjalin diantara kita bakal menjadi ikatan yang sekarang ini.

Mungkin dlu aku dan kau tidak saling menghiraukan. Kita hanya bersapa jua bila bertemu, bahkan hari yang kita lalui tidak begitu indah untuk diceritakan. Tapi mengapa waktu demi waktu terlewati perasaan aku terhadap dirimu sangat berbeda, aku merasa nyaman untuk bicara denganmu, aku merasa nyaman untuk berbagi cerita padamu, aku merasa bahwa kau merupakan orang yang tepat untuk memotivasiku dalam berbagai hal. Entah kau merasakan hal itu apa tidak?

Mungkin di Awal Kau Tidak Terlalu Mengiraukanku, Tapi Saat Itu Aku menghiraukanmu. Ingin Rasanya Kenalan Waktu Itu, Tapi Apa Daya Aku yang Terlalu Malu

Mungkin saat itu aku hanya terpaku duduk di pojokan. Ingin rasanya aku menegur dirimu, tapi apa boleh buat aku terlalu malu untuk melakukannya. Aku bukanlah orang yang pandai bergaul. Sementara kau betapa asyiknya bercanda dengan teman sebelahmu. Entah akupun bertanya-tanya apa yang kalian bicarakan?

Apa mungkin yang kalian bicarakan tentang betapa anehnya diriku? Entahlah itu masih misteri.

Aku Masih Ingat Ketika Kamu dan Temanmu Berbicara Tentang Diriku yang Tidak-Tidak

Apa kamu tahu ejekan yang selama ini pernah kau omongkan, yang pernah kau seruka dihadapanku amat membuat diriku sakit.

Bahkan aku sangat malu ketika kalian berbicara seperti itu. entah mengapa aku dijadikan bahan candaan seperti ini, tapi ya sudahlah,, mungkin ini kekuranganku. Aku hanya berusaha untuk menutupinya.

Tapi Mungkin Kamu Tidak Sadar, Perjumpaan, Cacian Yang Pernah Dilakukan Ternyata Membuat Kita Sampai Sekarang Ini

Sungguh aneh sebuah ikatan itu jika dipikirkan. Apa kita harus mengalami kesakitan terlebih dahulu untuk mendapatkan ikatan seperti ini. Ahh tak mengapa..

bagiku hal itu sudah kujadikan sebagai sebuah moment pengingat yang paling bersejarah dalam hariku.

Terkadang Masalah juga Menghampirin Di Tengah Persahabatan Kita. Entah Siapa Yang Salah? yang Jelas Aku Hanya Ingin Cepat-Cepat Berdamai Denganmu

Mungkin sudah hal yang biasa masalah timbul ditengah-tengah persahabatan, kata orang itulah yang menjadikan ikatan kita semakin kuat.

Tapi jika diingat hal itu merupakan hal yang paling menyedihkan dan membingunngkan bagi diriku. Kita bahkan tidak hanya 1 sampai 2 hari kau tidak menegurku melainkan selama minggu demi minggu kita tak saling sapa.

Sesekali aku merindukan bagaimana candaan kita yang pernah kita lakukan bersama dahulu kala. Tak kusangka masalah seperti ini ternyata bisa membuat diriku galau berhari-hari memikirkan apa yang selanjutnya akan terjadi bersama kita. ternyata masalah seperti ini sudah cukup untuk membuatku resah

Moment Kita Selalu Berisi Candaan, Gelak Tawa, Bahkan Tangisan. Sebuah Moment yang Sangat Menyenangkan Bila Dipikirkan

Tempat yang tidak begitu indah menurut orang lain, tapi bagiku itu merupakan tempat sejarah yang pernah kukunjungi.

Bukan karena viewnya yang indah melainkan karena moment kebersamaan kalian yang terlalu indah untuk dilupakan. Aku bahkan masih teringat bagaimana kita tertawa bersama-sama karena sesuatu hal yang tidak lucu-lucu amat.

Bahkan aku masih teringat ketika kamu bertindak konyol dan memalukan didepan umum, yang sempat membuat diriku merasa malu. Tapi aku tahu kau melakukannya karena hanya ingin membuat sahabatmu tersenyum.

Ketika Aku Sakit, Betapa Khawatirnya Kalian pada Waktu Itu. 

Aku masih bisa merasakan kehangatan dari kekhawatiran kamu terhadap diriku. Aku tak apa-apa sungguh. Tapi rasanya kau tak percaya akan hal itu.

Aku masih ingat ketika kamu menuntun dan mengantarku pulang. Padahal aku masih bisa untuk pulang sendiri. tapi kamu tak pernah membiarkan itu, kau masih saja khawatir dengan keadaanku.

Bahkan aku masih ingat ketika kamu atang menjengukku dengan membawa buah tangan. Sungguh aku berpikir itu sangat merepotkan bagi dirimu, padahal dengan melihat dirimu sudah cukup untuk membuatku sehat.

Bukan Tempat yang Pernah Kita Kunjungi yang Indah, Melainkan Kebersamaan Bersama Kalian Yang Paling Kuingat

Yang paling aku ingat adalah moment-moment saat kita di perjalanan. Sungguh moment yang penuh dengan canda tawa.

Seakan-akan pada saat itu semua masalah dan beban yang ada pada diriku hilang seketika karena pola tingkah konyolmu yang begitu menggelikan.

Aku bahkan masih ingat ketika kita menempuh sebuah perjalanan yang sangat menguras tenaga dan mental. Jalan yang kita lewati penuh dengan rintangan. Bahkan aku hampir menyerah namun kau datang utnuk memberiku semangat dan bantuan kepada diriku agar aku lebih semangat.

Moment Paling Mengasyikkan adalah Ketika Kamu Mentraktir Diriku

Memang sepele, dan persahabatan juga tidak dapat diukur dengan uang. Tapi itulah sahabat yang berbagi kesenangan dengan yang lainnya. aku tak akan pernah lupa apa saja yang pernah kamu belikan untukku.

Pada Saat Itu Diriku Ulang Tahun, dan Kau Bangun Pagi-Pagi Hanya Untuk Mengirimku Sebuah Pesan Ucapan Selamat, Bahkan Kau Memberikan Sebuah Kado yah Walaupun Bukan Diharinya Tapi Itu Cukup Membuatku Senang

Padahal tidak perlu dengan sebuah kado, cukup dengan memberikan waktu kepadaku untuk bersama itu pun sudah cukup membuatku senang.

Kita Saling Berbagi Masalah, dan Mencoba Untuk Menyelesaikannya Bersama-sama, tapi Apa Daya Tidak Banyak Yang Bisa Kulakukan

Kau menangis pada saat itu, aku sebenarnya bingung harus berbuat apa, mungkin selama ini yang aku lakukan tidak cukup membantumu karena yang bisa kulakukan hanyalah berkata “sabar” dan menepuk pundakmu. Hanya doa yang bisa kupanjatkan agar masalahmu segera selesai.

Tak Disangka Moment Suka-Duka Terlewati Begitu Cepatnya Hingga Akhirnya Tiba Waktunya Dimana Waktu Perjumpaan Kita Dibatasi Oleh Ruang dan Waktu

Aku sadar bahwa waktu ini akan tiba, entah cepat atau lambat pasti tiba. keputusan yang engkau atau aku buat mungkin akan membawa kita menuju sebuah perpisahan.

Semoga perpisahan ini tidak menjadikan putusnya komunikasi diantara kita, yah walaupun memang akhir-akhir ini kau jarang untuk menghubungiku. Tapi bagiku itu tak mengapa asalkan kau bahagia disana.

Pesanku hanyalah carilah sahabat penggantiku yang cukup bisa dipercaya dan diandalkan, silahkan kau berbagi suka-duka bersama dia. Tapi 1 pintaku untuk agar kau tidak melupakan diriku.

Membayangkan Kapan Kita Bisa Bertemu Kembali, ahhh Sudahlah Yang Penting Kau Bahagia Disana

Aku tahu kamu sibuk dengan urusanmu sekarang, yasudahlah mungkin itu semua hanya sebuah angan-anganku saja. Akupun tak terlalu banyak berharap, yang penting kau bahagia disana dan menemukan jalanmu yang terbaik. Amin

Dari Sahabat Lamamu
Sibayukun
Sibayukun Pria mochi yang suka bergalau, suka ngemil, suka ngedekem di kamar, suka ngegambar, suka melamun, dan kadang cheesy. Hahahah

Posting Komentar untuk "Kepada Sahabatku.... Masihkah Kau Ingat??"