Cerita Mahasiswa 1 : Kehidupan Setelah Pasca Kelulusan Atau Fresh Graduated
Daftar Isi
Sana rencana, sini rencana, dimana-mana rencana,
sangking banyaknya jadinya “Pusing Pala
Berbie”. Kamu Tahu gak sih, sekedar cerita aja. Umur di segini ini, yaitu
umur antara 21-23 Tahun merupakan umur yang paling galau, paling bikin pusing,
dan paling banyak rencana. Yah bagaimana enggak? Orang setiap harinya itu pasti
ada aja yang namanya rencana baru. Mau jadi inilah, mau bikin inilah, mau
ngelakuin ini lah.. #uhhh ya Allah, padahal dilakuin aja belum tentu.
Yah mungkin hal ini dikarenakan posisi sudah
memasuki Pre-Adult kali yah. Pre-adult??? Padahal umurnya aja sudah 21 tahun,
dan masih dibilang pre? OMG. Sebenarnya enggak ada pantasnya amat sih, umur 21
Tahun dibilang Pre-Adult, karena diumur segini emang kita sudah pantas untuk
disebut dewasa. Cuman karena di sini Indonesia jadi yah gak papalah.
Umur 20 tahunan itu merupakan umur dimana kamu telah
mengerti sedikit bagaimana faktanya tentang kehidupan, yah dan ternyata life
is hard. Hidup itu ternyata
tidak segampang yang dipikirkan gaess. Tidak semudah seperti menyelesaikan masa
pendidikan di perkuliahan dulu dan tidak semudah seperti membalikkan tangan.
Hidup itu Sulit sangat sulit, apalagi bagi posisi orang yang baru lulus dan
sudah berbulan-bulan nganggur. #eegggg. Seperti layaknya hidup tanpa arah.
Huhuhu #sad. Wkwkw
Permasalahan umumnya sih cuma 1, apa itu? yah keuangan. Enggak bisa dipungkiri. Jika
kita di masa perkuliahan, uang tidak terlalu dipikirkan karena sudah ada yang
handle dan ada sumber dari berbagai sumber. contohnya saya sendiri: uang selama
kegiatan perkuliahan bersumber dari Orang Tua, Beasiswa, hasil ngelesin, sama
project dosen (kalau ada). Berbeda tentunya ketika kamu telah out atau
dinyatakan lulus dari Universitas tempat kamu kuliah. Dimana pemasukan keuangan
dari orang tua sudah dibatasi, dan sebenarnya sudah tidak pantas dan tidak enak
lagi di umur segini masih minta orang tua.
Makanya kebanyakan mahasiswa setelah lulus pasti
ber-orientasi pada kesibukan mencari kerja atau mencari penghasilan. Di
Indonesia sendiri kebanyakan para fresh
graduate akan mencoba untuk terjun menjadi seorang karyawan di sebuah
perusahaan. Coba saja kamu tanya sendiri ke teman kamu yang masih kuliah. Hanya
kaum minoritas lulusan fresh graduate
yang akan mencoba peruntungannya di dunia bisnis yang ia kelola sendiri.
Mencari pekerjaan ternyata tidak semudah yang
dibayangkan, jika pada saat perkuliahan kita pernah bermimpi kelak ketika lulus
akan bekerja di sebuah perusahaan yang bagus dan wow. Mungkin setelah berada di
tahap ini, ternyata apa yang dimimpikan itu bisa saja hanya berupa imajinasi
dan khayalan belaka.
Tidak, bukan maksud wowcang untuk menghancurkan
mimpi kalian, hanya saja semua itu butuh yang namanya proses. Tidak ada cerita
kebahagiaan yang terjadi secara instan. Karena pada dasarnya yang namanyna kebahagiaan
itu harus diraih melalui proses yang terkadang prosesnya menjatuhkan.
Tujuan wowcang menuliskan artikel ini bukan untuk
curhat melainkan hanya menceritakan fenomena-fenomena nyata yang terjadi pada
kacamata kehidupan yang terjadi pada admin sendiri dan orang-orang sekitar
admin. Yah ehm setidaknya dengan ini bisa memberikan sedikit gambaran kepada
kalian khususnya mahasiswa bahwa hidup yang sebenarnya itu sulit, sangat sulit.
Jadi persiapkan mulai dari sekarang!
Iri rasanya ketika melihat orang yang pulang dari
tempat mereka bekerja, dan membayangkan kapan yah saya menjadi seperti itu?
sempat bertanya pada diri sendiri kenapa jalan yang harus dilewati terasa
sangat begitu panjang dan terkadang menjatuhkan. Entah apa yang kurang, mungkin
usaha atau apa lah. Saya juga tidak begitu mengerti. Padahal sudah banyak
lamaran yang dikirimkan, hanya saja hingga saat ini belum juga membuahkan
hasil. Beban batin ini sudah terlalu besar untuk dipangguh. Ingin rasanya
mengeluh, hanya saja sangat tidak pantas jika mengeluh di depan mereka.
Memang saya bukanlah tipe orang yang memiliki relasi
yang cukup baik, dan saya juga bukan tipe orang yang biasa meminta bantuan ke
orang lain untuk memberikan bantuan kepada saya dalam hal mencari kerja. Jika
kalian tahu, saya memiliki cukup banyak teman yang statusnya sudah bekerja di
perusahaan, akan tetapi karena sifat dasar yang telah ditanamkan dari orang tua
saya kepada saya untuk tidak merepotkan orang lain. Hal itu yang menjadikan
saya enggan untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
meskipun yang dibahas hanya sekedar lowongan kerja. Saya sadar saya salah. Tapi
bagaimana, yang namanya sifat dasar itu sulit untuk diubah, dan saya tidak mau
untuk mengubahnya selama saya masih mampu untuk mengusahakan apa yang masih
bisa diusahakan.
Terhitung saat ini sudah genap 6 bulan status saya
adalah sebagai pengangguran. Untuk mencukupi keuangan pribadi, saya memberikan
les privat kepada 3 orang anak, dengan bayaran seiklasnya perbulan, hasilnya yah
disyukuri berkisar 600-800 ribu perbulan. Yah hanya dengan ini setidaknya masih
bisa membuat saya lebih semangat dan cukup untuk menyibukkan diri. Tentu ini
lebih bermanfaat bila dibandingkan dengan berdiam diri di rumah dan hanya
berkutat pada kesibukan mencari kerja. Karena saya sadar masih banyak waktu dan
kegiatan bermanfaat lainnya yang bisa saya lakukan di masa-masa pengangguran
ini. Selain itu saya juga menyibukkan diri dengan menjadi admin dan penulis di
blog yang saya dedikasikan untuk Mahasiswa Indonesia dan mahasiswa teknik
kimia. Yah walaupun saya bukanlah seorang mantan mahasiswa yang luar biasa,
yang memiliki segudang prestasi atau pengalaman. Tapi melalui blog ini saya
berharap bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kalian.
Demikian artikel sepenggal cerita pengalaman nyata
di hidup saya, yah walaupun tidak terlalu menarik, tapi setidaknya dengan ini
saya bisa merasa lebih lega dan tenang. Untuk Akhir kisahnya masih dalam proses
perintisan, entah itu bahagia atau sedih, karena semuanya masih berupa misteri.
Tapi satu hal yang pasti, saya masih mencoba untuk mengakhiri hidup saya dengan
akhir yang bahagia.
Posting Komentar