Susahnya Mencari Pekerjaan!!
Daftar Isi
Hidup itu yah gitu, kadang dibawah, kadang juga diatas. Hidup itu diibaratkan seperti kapal yang sedang melaju ditengah-tengah samudera yang luas yang siap membawa kita kemana aja. Semua tergantung kita sebagai nahkoda yang mengarahkan kemana sang kapal akan dibawa. Mencari tempat dimana kita seharusnya merupakan tujuan utama. Tapi sayang, terkadang untuk mencapai tujuan itu selalu saja ada hambatannya. Entah dari faktor internal atau dari faktor eksternal. Tapi yang jelas terkadang faktor itu yang membuat kita mundur ke belakang, membawa kapal yang sudah dibawa kembali ke tempat awal.
Hidup itu susah, via pixabay.com |
Yah begitulah serba-serbi kehidupan.
“Hiii perkenalkan namaku Awan” ini adalah kisahku, kisah nyata dari seorang lulusan diploma yang lontang lantang mencari tempat yang diyakini sebagai “tempatnya”.
Semenjak awal pertama kuliah, satu hal yang paling ditanamkan di dalam benak adalah bekerja di sebuah perusahaan bonafit begitu selesai kuliah.
Pada saat kuliah, membayangkan betapa serunya mencari pekerjaan adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Apalagi ditambah bisa megang uang sendiri dan belanja barang apapun yang disukai. Hidup sudah seperti di surga. -__- pemikiran konsumtif.
Tetapi setelah benar-benar melewati masa kuliah, apa yang dibayangkan dulu, ternyata tak seindah kenyataan. Bahkan lebih parah!!
Aku merasakan pahitnya susah mencari kerja. Menunggu panggilan tes adalah kegiatan sehari-hari yang sangat membosankan, dan menyedihkan. Bayangkan! 8 bulan aku berusaha kirim lamaran sana sini, hanya 2 perusahaan saja yang rela memanggilku. Ditambah tekanan batin yang semakin lama semakin berat. Aku iri melihat temanku yang sudah menemukan pekerjaan mereka. Seakan aku bisa merasakan betapa senangnya mereka yang punya penghasilan sendiri.
8 bulan lebih aku menganggur membuatku alergi akan pertanyaan yang sering dilontarkan oleh teman kuliah, tetangga, dan saudara. Pertanyaan “Udah kerja belum?” sering kali membuatku ingin menjedorkan kepalaku ke tembok hingga berdarah-darah.
Aku malu sama mereka terutama bapakku yang selama ini menungu kabar gembira yang terucap dari mulutku.
“hufft,, hidup terkadang tak adil” apakah ini yang dinamakan karma dari sifatku terdahulu. Ya Tuhan….
2 perusahaan selama 8 bulan penantian yang rela memanggilku adalah PT Lotte Chemical dan PT Dover Chemical. Akan tetapi panggilan itu tak menemui titik terang. Tak mampu membuat senyuman yang tersirat dalam bibirku.
Aku bosan hidup seperti ini. Tangan yang masih menadah uang dari orang tua membuatku hampir tiap hari menangis dalam dingin dan gelapnya malam membayangkan kemana langkah ini harus kubawa!
Kegagalan yang terjadi sering mengantarku ke rumah teman untuk sekedar berbagi cerita atau mencari motivasi dalam rangka mengembalikan semangatku yang makin lama makin surut. Memang berhasil tapi tetap hanya bersifat sementara. Keesokan harinya pasti gulang-guling dikasur meratapi nasib yang ada.
Bingung,, bingung sungguh yang dirasakan. Gundah gulana selalu saja mengisi hati dan pikiranku yang semakin hampa.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, hingga bulan hampir berganti tahun. Doa selalu tak pernah berhenti berucap. Setidaknya hanya doa dan usaha yang kini bisa kulakukan. Masalah jawaban sudah kuserahkan sepenuhnya kepada yang Maha Kuasa.
Sebenarnya aku tidak ingin pasrah seperti ini! Namun apa boleh buat. Toh aku juga tidak mengerti harus bagaimana? Setidaknya dengan begini aku masih bisa merendah di hadapanNya, berharap akan sebuah mimpi agar segera terwujud.
Tahun 2015 berganti memasuki tahun 2016. Sebuah tahun yang kuharapkan akan berjalan dengan baik. Kuingat hari itu adalah hari minggu dimana aku sedang asyik bersosial media, dan kutemukan sebuah kabar bahwa ada sebuah perusahaan dalam tahap pembangunan sedang mencari karyawan skala global.
Nama perusahaan itu adalah PT KOS. Sebuah pabrik baja patungan PT KS dan PT Osaka Steel Corp. Japan yang sedang dibangun. Tanpa pikir panjang langsung kucoba untuk peruntunganku. Hanya satu yang kupikir saat itu, yaitu berhasil atau gagal hanyalah sebuah hasil yang akan membawaku menuju cobaan selanjutnya.
Sistem rekrutmen PT KOS saat itu menggunakan sistem gugur yang terbagi beberapa tes. Ada tes TPA, tes akademik, tes wawancara, dan terakhir tes kesehatan.
Mengawali ujian aku hanya berusaha sebaik mungkin agar hasil yang terbaik dapat terwujud, dan berharap Perusahaan ini yang akan menjadi tempatku.
Posting Komentar