Empati, Peduli Berlebihan yang Selalu Disalahkan
Daftar Isi
Sifat dasar yang mutlak harus dimiliki setiap individu adalah rasa empati atau peduli antara satu dengan yang lainnya demi terciptanya keharmonisan bagi kehidupan sekarang ini. Kalian setuju nggak??
Kalau gue setuju.
Tapi bagaimana dengan rasa empati atau peduli yang dirasakan terlalu berlebihan?? Well, gue pribadi punya pendapat bahwa pandangan seperti itu memiliki perbedaan antara satu orang dengan yang lainnya.
Karena, kadar atau level berlebihan tiap-tiap orang itu berbeda. Seperti contoh, gue yang memberikan perhatian dan kepedulian yang menurut gue biasa aja. Bisa jadi orang itu, yang gue peduliin bisa merasakan bahwa kepedulian yang gue kasih terlalu berlebihan bahkan malah menganggu menurut orang itu.
Artikel ini gue tulis berdasarkan pengalaman pribadi.
Di tempat gue kerja. Ada 1 orang yang gue kasih perhatian lebih karena niat gue hanya buat ngebantu dia karena promosinya. Dia yang gue rasa belum yakin percaya akan kualitas dirinya dalam mengemban tugas yang diberikan sama perusahaan jadi lebih cenderung murung, terlihat banyak pikiran, dan seperti di bawah tekanan.
Well, gue pribadi ngerti apa yang dirasakan beliau. Apalagi perusahaan kita cenderung baru dan masih sering banyak masalah. Dia yang bertanggung jawab akan kelancaran produksi mungkin jadi salah satu alasan bahwa dia ikut pusing.
Gue sebagai rekan kerjanya, kurang suka ngeliat pemandangan dia kalau lagi murung akibat tekanan dari atasan. Apalagi hubungan kita, yang udah gue anggap lebih dari sekedar rekan kerja. Gue yang tipe orang perasa nggak bisa tinggal diam, jadi gue berusaha buat ngelakuin hal yang gue bisa demi meringankan kerjanya dia.
Pokoknya ngebantu apa yang dia tanggung jawabi sebisa gue. Agar dia nggak terlalu pusing akibat tekanan kerja dan tanggung jawab.
Terlalu baikkah?? Kalau menurut kalian bagaimana???
Soalnya, ada orang yang ternyata ngeliat niatan gue yang mereka pikir nggak tulus dan hanya ingin cari muka saja.. pppfffttt
Kalau gue setuju.
Tapi bagaimana dengan rasa empati atau peduli yang dirasakan terlalu berlebihan?? Well, gue pribadi punya pendapat bahwa pandangan seperti itu memiliki perbedaan antara satu orang dengan yang lainnya.
Karena, kadar atau level berlebihan tiap-tiap orang itu berbeda. Seperti contoh, gue yang memberikan perhatian dan kepedulian yang menurut gue biasa aja. Bisa jadi orang itu, yang gue peduliin bisa merasakan bahwa kepedulian yang gue kasih terlalu berlebihan bahkan malah menganggu menurut orang itu.
caring others people, via pixabay.com |
Di tempat gue kerja. Ada 1 orang yang gue kasih perhatian lebih karena niat gue hanya buat ngebantu dia karena promosinya. Dia yang gue rasa belum yakin percaya akan kualitas dirinya dalam mengemban tugas yang diberikan sama perusahaan jadi lebih cenderung murung, terlihat banyak pikiran, dan seperti di bawah tekanan.
Well, gue pribadi ngerti apa yang dirasakan beliau. Apalagi perusahaan kita cenderung baru dan masih sering banyak masalah. Dia yang bertanggung jawab akan kelancaran produksi mungkin jadi salah satu alasan bahwa dia ikut pusing.
Gue sebagai rekan kerjanya, kurang suka ngeliat pemandangan dia kalau lagi murung akibat tekanan dari atasan. Apalagi hubungan kita, yang udah gue anggap lebih dari sekedar rekan kerja. Gue yang tipe orang perasa nggak bisa tinggal diam, jadi gue berusaha buat ngelakuin hal yang gue bisa demi meringankan kerjanya dia.
Pokoknya ngebantu apa yang dia tanggung jawabi sebisa gue. Agar dia nggak terlalu pusing akibat tekanan kerja dan tanggung jawab.
Terlalu baikkah?? Kalau menurut kalian bagaimana???
Soalnya, ada orang yang ternyata ngeliat niatan gue yang mereka pikir nggak tulus dan hanya ingin cari muka saja.. pppfffttt
Saranku, ada baiknya mas baru bergerak membantu teman kerja jika teman itu minta bantuan mas.
Jika tidak, sebaiknya mas fokus dengan kerjaan mas sendiri.
Daripada salah persepsi.