Bahaya Utang!!

Daftar Isi
Di era kehidupan saat ini. Uang menjadi salah satu bentuk dasar yang paling penting dalam perdagangan jual beli di berbagai sektor komoditas.

Tak heran jika manusia berlomba-lomba dalam mencari uang, karena keberadaannya mampu menciptakan sebuah eksistensi terhadap manusia yang memilikinya.

well, money is not everything, but everything needs money. Begitulah yang dikatakan banyak orang.

Untuk itu berinvestasilah, via pixabay.com
Mulai dari kawula muda, hingga yang tua. Mereka bekerja untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara mereka yang kaya bekerja untuk mendapatkan lebih.

Tapi bukan itu yang pengen gue omong disini. Melainkan sifat atau karakter yang menurut gue cukup menyusahkan jika dibiarkan secara terus menerus.

Manusia merupakan insan yang memiliki hawa atau hasrat yang terbentuk karena nafsu. Pemenuhan akan cinta, pemenuhan akan kebutuhan, dan pemenuhan akan kemauan.

Dalam hidup, nggak cukup jika hanya berhemat. Kita harus pandai-pandai dalam berhitung. Jangan sampai terlena dan jatuh dalam hasrat kemauan untuk memiliki di saat kondisi keuangan yang ekstrim.

Namun seringnya. Nggak sedikit orang yang mengambil jalan pintas demi barang yang di inginkan atau lebih parahnya lagi yaitu hanya demi sebuah pengakuan dari orang lain untuk dibilang keren. Dengan kata lain mereka membeli gaya mereka sendiri.

Jalan pintas ada banyak yang tersedia. Mulai dari pesugihan! what??.. maksud gue salah satu yang paling masuk akal dan mudah adalah dengan berhutang.

Sebenarnya agak miris ketika sebuah mode yang umumnya bersifat sementara mereka rela untuk berutang dalam jumlah yang besar. Atau hanya demi barang yang sebenarnya nggak butuh-butuh amat mereka rela hutang puluhan juta.

Terlena akan kemudahan tersebut. Uang yang tadinya dipinjam dengan maksud untuk cicilan rumah kini sudah jadi barang. Yang tersisa hanyalah cicilan setiap bulan yang terus minta untuk dilunasi. Sedangkan kondisinya, pemasukan setiap bulan stagnan tak ada perubahan. Kini pengeluaran jauh lebih besar dari ekspektasi akibat sumber cicilan yang lebih dari satu.

Di sisi lain, pengeluaranmu jadi cukup besar yang tak diikuti dengan pemasukan yang ideal.

Lalu kemudian terbesit pikiran untuk mencari galian lubang lain untuk menutup lubang yang lain.

Jika sudah begini, sebenarnya yang dilakukan hanyalah sia-sia. Karena kondisinya masih sama. Kamu hanya lari dari satu masalah ke masalah yang lain. Tidakkah kau sadar? Akibat dari egomu yang terus kau ikuti...

Oleh sebab itu, Cermati dan pikirkan secara matang-matang. Belajarlah untuk membedakan mana kebutuhan dan mana yang hanya kemauan.

Hutang boleh saja.. Namun, perlu di catat bahwa kondisi keuangan kita harus juga dalam keadaan stabil. Jangan sampai kamu terlena hanya demi pengakuan dan kemauan saja. Karena jika salah langkah, kita bisa jatuh sendiri kedalam lubang yang kita gali sendiri.

Bedakan antara hutang komsumtif dan hutang produktif. Jika komsumtif tinggalkan saja. Belilah barang yang kita butuh bukan yang kita mau. setidaknya kata-kata itulah yang dilontarkan oleh seorang Marry Riana.
The Whisperwind
The Whisperwind Pria mochi yang gemar Gambar, Baca Buku, dan Cerita 🫰🌿. Visit 'My Galery' to see My ArtWork

Posting Komentar