Hal-hal yang Mungkin Berguna Ketika Kemalasan Melanda
Daftar Isi
Badan mau diajak buat produktif macam nulis blog, ngegambar, jualan, atau apapun itu selalu aja berakhir dengan kalimat "Ahh rebahin dlu aja lah, besok-besok lagi juga bisa."
Akhirnya kegiatan yang seharusnya produktif berlanjut dengan "Lagu galau yang memutar, sambil rebahan di atas kasur dengan pandangan yang nggak jelas."
Pernah gitu nggak?? bahahaha
Saya sih sering!! Apalagi kalau pas lagi jadwal libur kerja.
Soalnya kalau lagi libur kerja, kegiatannya nggak bakal jauh-jauh dari ngeblog, ngegambar, sepedahan, main sama keponakan, atau review pelajaran yang nanti malamnya bakal dimateriin. Udahh, paling itu-itu aja. Soalnya teman juga nggak banyak. Semenjak covid udah jarang kumpul juga. #sad
Mungkin karena kegiatannya stagnan, dan berkutat dengan hal yang sama tiap harinya. Jadinya boring kali yah.
Tapi meskipun gitu, kadang tak paksa aja. Kaya pas nulis ini artikel. Sebenernya males banget. Orang dikerjain dari jam set.6 pagi tanggal 16 Juli 2020, terus berhenti, lanjut siang, berhenti lagi, lanjut abis magrib, sampai berlanjutnya besoknya lagi coba. Padahal tulisannya juga nggak bagus-bagus amat. hahahah
Tapi konon katanya rasa malas-malasan sebenarnya nggak baik kalau dibiarin aja. Karena menurut penelitian di Oxford Univesity (Ini serius yah.. hahah) jika rasa malas dibiarin, bisa mematikan area premotor otak kita.
Area Premotor adalah bagian otak yang berfungsi mengirimkan sinyal ke otot besar dan proksima di tubuh yang menghasilkan sebuah koneksi dalam membuat keputusan untuk melakukan sesuatu. Sehingga jika area premotor tidak agresif munculah perasaan lelah, lemas, resah, dan malas.
dari pixabay.com |
Jadi, ketika rasa malas menggrogoti kita. Apa yang harus dilakukan?
1. Sebenarnya Malas itu Kepribadian kita yang lain, Coba tanya kenapa dia betah banget nongkrong di pikiran kita
Katanya jika ditelaah, perasaan malas memiliki akar-akar penyebabnya. Nah, yang perlu kita lakukan adalah terus menggali apa yang sebenarnya menjadi penyebab si Malas itu muncul. Ini bakal berkaitan dengan berdamai dan menerima segalanya apa adanya.
Kenangan buruk, hasil yang nggak sesuai, masalah yang menumpuk bisa jadi salah satu penyebabnya. Dan inilah yang harus didamaikan, bukannya terus-terusan termenung.
2. Yah, Jangan salah kaprah. Istirahat sejenak nggak salah juga kok!
Memilih untuk berdiam dan nggak melakukan apa-apa bukanlah hal yang salah. Salah kalau semisal kita memutuskan buat nggak lanjut, dan ninggalin apa yang sudah kita komitmenkan di awal-awal. Jadi, jika dirasa sudah buntu. Take your time buat mikir, buat nyari sedikit hiburan, jalan-jalan kecil sebelum kita lanjut lagi.
3. Mencoba untuk memahami konsep waktu
Ada kalimat seperti ini :
"Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari. Gunakalah waktu sehatmu untuk persiapan saat sakitmu, dan kehidupanmu untuk kematianmu."
Dari kalimat ini menjelaskan bahwa sebaik-baiknya kita hidup adalah menggunakan waktu dengan sebaiknya.
4. Jangan nunda dan jangan berharap dalam waktu singkat pekerjaan akan selesai
Lakukan sebaik mungkin, itu yang terpenting. Jika waktu yang disediakan banyak, berbagilah. Buat target harian atau mingguan lebih bijak daripada ditumpuk di belakang-belakang hari.
5. Jangan bandingin diri sendiri dengan orang lain.
Yah, nggak bisa dipungkiri. Kadang melihat kesuksesan orang lain, sering terbesit rasa ingin berada di posisinya. Padahal kita nggak tau cerita asli dia tentang sesulit apa jalan yang telah dia laluin sampai bisa berada di posisi sekarang.
Dia, kita, mereka, saya memiliki kadarnya masing-masing. memiliki kelebihannya masing-masing. Yang penting jadikan kisah mereka sebagai motivasi buat menghilangkan perasaan malas kita.
6. Berdoa dan berserah diri
Sebagaimanapun kita sebagai makhluk yang tak luput dari kata sempurna. Berdoa merupakan sebuah keharusan. Ini yang membuat kita terjaga dari sifat sombong, serta menjauhi kita dari sifat yang merasa dirinya paling benar.
Berserah diri bukan berarti pasrah. Melainkan, kita siap untuk menghadapi seggala rintangan yang ada. Dijauhkan dari perasaan malas dan mudah menyerah.
So,, Keep your spirit and start doing!
Mungkin kalimat-kalimat di atas terlalu hipokrit atau munafik.
Tapi nggak, saya pun sama. Sering banget dilanda perasaan malas, dan nggak tahu harus gimana. Jadi, saya baca dari banyak sumber dan saya berbagi ke blog ini. Siapa tau bermanfaat.
Ayo ayo semangat nulis, duh kangen bw, kangen nulis, kangen diem-diem baca tapi gak ninggalin jejak ahahaa😂
kl udah ngeras malas dan bosan biasanya ku beneran ngaso, melakukan hal2 yg ku suka, dulu pas blm pandemi auto ngadem ke tempat yg sejuk, tp sekarang karena pandemi paling banter nonton film dan yutuban, trs masak2 kue.. hihi
Bisa dialihkan dengan menyalurkan hobby lain... setelah muncul semangat baru bisa nulis lagi.
Kalau mas Bayu hobby nya ngutak atik laptop ya? Hehehe..sorry sok tewu ya aku? Wkwkwkwk..
Salut sama orang kayak mas Bayu yang super sibuk kerja tapi masih sempat buat tulisan artikel blog.
Bukan disangkal kalau suatu waktu aku pernah ngalamin yang namanya bosen, jenuh plus suntuk.
Manusiawi kok seperti itu, mas mochi :).
Terus aku juga setuju dengan tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Semua orang itu masing-masing sudah ada takarannya atau porsinya yang diberikan oleh Yang di Atas.
Ampuh banget buat saya.
planning apa aja sering gagal
makanya sekarang enggak pegang gadget dulu pas nulis atau kerja apa aja
takut teralihkan huhu
Banyak sekali hal hal yang sering tertunda
Termasuk soal ngeblog
Kurang produktif
Dari situ setiap kali timbul rasa males aku coba lawan. Setidaknya nih, duduk dulu di ruangan kerja. Harus duduk. Dan lama2 bakal muncul ide2 tulisan utk blog, ato kegiatan lain yg mau dilakuin. Males nya jd lupa :D. Makanya aku ga bisa kalo ngerjain sesuatu itu di ruangan kamar. Bawaan pengen berbaring gede :p.