Kucing Dalam Kardus
Daftar Isi
Malam itu. Gue dan Brili dalam perjalanan pulang menuju rumah. Karena pergi berdua, Brili mengajak gue melewati jalan yang akhir-akhir ini gue hindari karena Trauma yang masih melekat di otak gue. Tapi, demi kesembuhan mental akhirnya Gue pun Men'deal'kan ajakan si Brili.
Jalanan yang kita lewati adalah Pusat Ekonomi Kreatif Usaha Pergentengan dan Batu Bata penduduk sekitar. Tempatnya ada di dataran tinggi yang minim rumah penduduk, dan cukup sepi saat malam hari dengan rumput ilalang dan pohon tinggi menjulang di sisi kanan-kiri jalanannya. That is why jalan ini sering terjadi kejadian Begal dan gue pernah menjadi salah satu korbannya.
Saat kami menyusuri jalanan yang lumayan sepi dan remang-remang. Ada suara yang memecah keheningan kita. Sebuah suara yang always bikin hati gue pilu.
Suara Anak Kucing yang mengeong-ngeong entah apapun itu artinya.
Saat itu, gue mencoba buat nggak peduli dan motorpun masih kami pacu kencang hingga suara terdengar sayup-sayup menjauh. Tapi entah. Hati ini terasa ada yang salah. Sebagai Pria perasa tentu bukan hal yang mudah buat diam, tak bergeming mengacuhkan perasaan yang melanda.
Akhirnya gue meminta Brili untuk putar arah ke lokasi sumber suara.
Gue dan Brian turun dari motor dan mencoba menerka-nerka sumber suara. Berbekal pencahayaan senter HP. Ternyata Lokasinya masuk agak dalam ke semak ilalang yang lumayan tinggi. . Kita pun berjalan menyisiri semak-semak dengan pandangan ke bawah dan perasaan khawatir akan ular.
Langkah demi langkah suaranya pun semakin jelas.
Fokus kita terpecah saat memandangi sebuah kardus coklat dengan pita putih terikat mengelilingi kardus tersebut. Gue pun adu pandang dengan Brian.
"Gilaaa..." batin gue.
Tanpa pikir panjang gue memutuskan untuk membawa kotak tersebut pulang ke rumah. Ketika dibuka hati gue tersayat begitu melihat seekor kucing mungil keluar dari dalam kardus. Warnanya Orange, putih, abu dengan bercak koreng di sekitar mukanya.
"Mau lu rawat, Bay?" Tanya Brian.
"Mungkin..." Jawab gue.
Sebelumnya gue pernah menjadi babu Kucing bernama Caca. Tapi Takdir berkata lain karena dia harus mengalami kecelakaan tertabrak motor beberapa bulan yang lalu. Kalau diingat betapa menyakitkannya saat itu. Meskipun pada akhirnya gue bisa legowo karena gue sadar bahwa setiap makhluk bernyawa akan tiba saatnya untuk pulang.. Dan Caca harus pulang sesaat keluar dari rumah.
Malam itu, gue merebus air dan mengambil sapu tangan untuk membersihkan sekujur tubuh Anak Kucing yang menggigil. Gue ambil beberapa Handuk mencoba untuk menghangatkan tubuh mungilnya. Beruntung saat diberi makan. Dia masih memiliki nafsu makan yang baik. "That's a good sign actually.." karena semangat hidupnya masih ada.
Esok harinya gue putuskan untuk membawanya ke Dokter Hewan untuk menjalani pemeriksaan. Kata Bu Dian, Dokter hewan andalan gue. Dia dalam keadaan sehat. Hanya demam sedikit, malnutrisi, dan mungkin cacingan melihat perutnya yang cukup buncit.
Berhubung bonding mulai terbentuk. Otak gue terbesit pikiran "Why Not??".. Jadi gue mengambil beberapa supplies bekas Caca terdahulu dan mencoba untuk memberikan pelayanan terbaik yang gue bisa kepada anak kucing berumur 1 bulan ini.
Gue meminta doa untuk kesehatannya.
FIN ❤
Aku memang paling ga bisa kalo udah menyangkut kucing. Langsung cepet iba. Dulu pas zaman sekolah pernah pelihara banyak, tapi ga boleh masuk rumah. Cuma sayangnya dibuang mama. Aku sampe nangis berhari2. Trauma ga mau plihara, Krn takut telanjur sayang trus hilang lagi. Jadi palingan cuma sekedar KSH makan, tapi ga mau terikat Ama mereka.
Sampe skr pas nikah baru berani mlihara. Itupun Krn si kucing yg ngedatangin langsung ke rumah, bawa anak2nya yg baru lahir. Ga mungkin kan aku nolak dan ngusir mereka.
Untungnya suami ngizinin.
Sedih kalo denger kucing dibuang gitu. Tapi pas baca bagian kamu mau plihara, langsung tenang aja sih 😁👍. Tau kalo si kitten bakal terawat. Semoga jadi pembuka rezeki yg lebih gede ya bay... 🙏. Sehat2 buat si kitten.
aku kalau lewat jalan yang remang remang dan banyak begal kemungkinan juga ga mau lewat kalau sendirian. Ini takdir kak bayu juga buat mengiyakan ajakan brian dan ketemu si kucing manis imut ini
Btw, Gimana kabar kucingnya sekarang, Mas Bayu?