My Parents, My Hero
Daftar Isi
Gue terlahir bukan sebagai Si Bocah Sultan, Nggak ganteng juga alias hanya berwajah Pas-pasan π, Pintar juga nggak. Gue terlahir dari keluarga yang sama sekali nggak punya Privilege. Hidup kami sungguh sederhana. But, Alhamdulillah gue dibesarkan penuh dengan kasih sayang seorang Ibu dan Bapak.
Dulu, Ibu gue pernah bercerita bahwa nyawa seorang Bayu adalah sebuah perjuangan. Gue yang lahir dalam usia kandungan 7 bulan masih harus terus di rumah sakit hingga kondisi stabil dan BB mencapai target. Entah gue harus percaya atau nggak sama cerita Ibu gue yang satu ini π. Tapi Ibu gue bilang, saat gue lahir badannya sungguh mungil, BBnya pas 1 kg aja, lingkar kepalanya kecil, dan terlihat seperti Alien (Kata Dia π€£).
Saat itu, Bapak gue masih bekerja serabutan di Temanggung. Jadi penghasilannya nggak menentu. Sedangkan, di belakang ada biaya Rumah Sakit yang harus tetap dibayar karena kita nggak punya asuransi atau BPJS.
Gue yang saat itu diceritain cuma bisa pelongo sambil ngebayangin betapa pilunya hidup kita saat itu π₯Ή. Bahkan bapak gue menambahkan kalau dulu harus berhutang sama Saudara plus ekstra kerja keras ikut sana-sini demi menambah penghasilan. Apalagi kondisi gue saat itu cukup rapuh karena Paru-Paru gue belum berkembang sempurna dan mengalami kesulitan bernafas.
Bahkan Dokter pernah berkata bahwa gue beresiko SIDS.
Tapi nggak menyurutkan Semangat Juang Bapak dan Ibu gue dalam mempertahankan gue. The True Hero buat gue π.
Meskipun memang awal-awal terasa sulit, tapi kata Bokap. Kelahiran gue jadi pengantar rezeki bagi keluarga. Saat gue sudah diperbolehkan pulang dari RS. Beberapa Hari setelahnya, bokap gue diajak temannya untuk kerja merantau ke ujung Jawa Barat yang sekarang sudah jadi Provinsi Banten. Bokap gue saat itu diterima kerja di salah satu perusahaan baja. Kalian tahulah apa namanya π. Tapi sayangnya, teman yang ngajak dia tidak diterima. Jadi, bapak gue mengontrak rumah mungil berukuran 21 meter persegi sendirian yang pada akhirnya Rumah Itu di OverKredit ke bapak gue π.
Saat gue genap berumur 3 tahun. Kami pun ikut merantau kesana dan membangun keluarga kecil kami, menetap sebagai warga sana. Di rumah hijau sederhana inilah momen kebersamaan kami direkam.
Cerita itulah yang sampai sekarang masih gue kenang. Kisah tentang perjuangan dan ketegaran Orang Tua kepada anaknya. Now, They're already in the better Place. Harapan gue semoga masih dikasih kesempatan untuk bertemu kembali di AfterLife. Love you Mom and Dad. Terimakasih buat semuanya, didikan dan kerja kerasnya. π
Aku suka terharu kalo denger cerita ttg ortu. Apalagi yg bener2 perhatian seperti itu. Semoga almarhum bapak ibu dilapangkan selalu kuburnya ya bay.
Tapi memang sih yg namanya anak itu ada rezekinya bay. Aku ngerasain pas lahiran anak2ku . Adaaa aja rezeki yg datang. Si Raka dapat kenaikan yang artinya gaji juga naik, atau di kantor barunya, ternyata limit lahiran gede banget. Jadi pas lahiran mereka samasekali ga mikirin biaya. Memang rezeki mereka.
Hubungan ku Ama ortu jujurnya ga Deket dari kecil. Aku LBH Deket Ama babysitter drpd papa mama. Walopun mereka juga perhatian, tapi mungkin Krn cara yg diapkai militer punya, jadi bikin aku malah takut dan ga bisa akrab. Sisi baiknya, aku terbiasa disiplin.
Tapi semakin besar, hubungan kami membaik sih. Mungkin jg Krn udah berjauhan, jadi ga sering berantem π€£π€£
doa terbaik untuk kedua almarhum orangtua mas Bayu π€²
Kak, pasti ga ada hari tanpa kangen bgt yah sama Ibu - Bapak :(
Sesekali berandai gimana senangnya kalau mereka masih ada jadi tempat berbagi sepenggal" cerita dari hari" perjalanan sebagai manusia dewasa yg sungguh nano" ini.
(ahh tapi kayanya saya sotoy deh)
Pasti ga mudah melewati semuanya dgn jiwa yg sendiri tapi bisa survived jadi "Bayu" yg hebat dan se- mandiri sekarang ini.
I don't really know u yet, but I can be sure u're a unique and amazing person with ur own character and i'm so grateful to know u lohhh, I hope to get to know u even further><! (omg I typed this shyly xixi)
I pray for u.. hope u selalu merasa tenang dan happy menjalani hari" ke depan yaaa with duo bocil yg aku rasa emg udh Tuhan titipkan ke Kak Bay buat temani dirimu hehe
Im sure! Tuhan datangkan mereka supaya bisa jadi tempat Sibayukun berkeluh kesah meskipun responnya udh pasti ketebak, "mewww" eheheh! but at least sedikit melegakan, bukankah begitu? (ahh lagi" sotoy betul saya ini)
So proud of you, Kak! Thank you for being the best of best "Sibayukun" 'till today, let's keep going with happiness! π
Jika bersedia, text me anytime if u don't have someone there to talk to, yah! Have a nice day.. -A