Don't Trust Human, Trust Cat!!

Udah lama nggak ngeblog, sekalinya balik isinya Curcol, pluss mungkin sedikit ngebatin. wkwkwk 😂

Kalian gimana kabar? Semoga baik-baik aja yess. Sebelum gue mulai mendesa-desu, gue mau ngasih tahu sebuah kabar menggembirakan kalau kemarin gue di-wisudaa lohhh 🥳 Alhamdulillah. Akhirnya drama-drama soal SkripSh*t kelar juga. Bye-bye Dosen Pembimbing yang itu tuh 🥹 fiuhh kelar juga... Bye-bye juga Kota Jakarta dengan semwrawut-cawet Kotanya. hahaha.

Well, hari ini gue mau cerita soal hhmm rasa kecewa (?) yang gue rasain akhir-akhir ini. Mungkin bagi beberapa dari kalian setelah baca ini bakal berpikir kalau gue anaknya telalu polos atau mungkin terlalu naif. 

Kata Brian sih gue orangnya terlalu Naif even paraah bangeeettt. Susah buat dibilangin. dan terlalu sering jatuh di lubang yang sama berkali-kali. wkwk 🤣 Sampai dia bilang "Gimana ya cara bikin lu kapok bay!!" 😂

Gue agak ngakak sih. But thanks to him yang kadang tamparannya berhasil meskipun wedjangannya selalu bersifat sementara di gue 🤣. Gue nggak tahu kenapa gue begini, mungkin karena udah tertanam dan mengakar dalam hati kali ya jadi kaya terpasak kuat gitu, susah dicabut.. hehe✌️.

Diawali dengan sebuah kisah pertemanan.. Gue dan dia bisa dibilang cukup dekat... ya nggak dekat-dekat amat sih, tapi gue cukup care sama dia karena ya secara etos kerja dia bagus, semangat, dan selalu positif + kita saat itu juga sedivisi. Jadi apa-apa gue selalu bareng dia.

Masih ingat dulu gue, dia dan satu rekan kerja lain nonton bareng serial Squid Game di rumah pas lagi viral-viralnya sambil ditemani minuman macam Soju buatan Bandung aneka rasa. Tulisannya non alkohol sih, dan ada sertifikasi halalnya. Tapi entah kenapa minuman mereka sering disebut Soju Halal 🥴 mungkin karena bentuk botolnya... Rasanya cukup enak meskipun buat gue agak kemanisan dan terlalu Fizzy 🥴. 

Pas itu kita nonton sampai jam 3 pagi sambil terbahak-bahak ... What a moment...

Tahun ke tahun terlewati. Gue nggak tahu apa yang terjadi, dan mulai darimana. Tapi kegelapan (?) sepertinya menghampiri dan mulai menutup sisi baiknya. Gue ingat pertama kali, sewaktu itu dia posting story di WA yang fotonya minuman beralkohol di suatu kelab malam dan ada sebuah video dia yang lagi overdrunk..

Note : Don't get me wrong... Gue bukan tipe orang yang suka ngelarang orang lain buat minum-minum. Gue nggak pernah masalah soal itu...

Hanya saja, Apa yang gue lihat di video itu cukup membuat kaget karena bukan seperti dia yang gue kenal selama ini.

Waktu itu gue cuma bilang kalau "Kehidupan mesti dipilih secara bijak dan bertanggung jawab.... Ya kalau mau minum-minum. Do it properly.. jangan sampai ngerusak badan. Dkk.." 

Respon dia sihh saat itu cuma "Aman.." 

Dari situlah, entah guenya yang menarik diri atau dianya yang sudah ada kesenangan lain. Kita pun mulai berjarak, dan hanya sebatas hubungan Profesional saja. Meskipun begitu aslinya gue tetap perhatiin karena ya sangat disayangkan aja pikir gue. Apalagi saat absensinya jadi ada yang bolong setiap bulan..

Hari makin hari, sepertinya levelnya semakin bertambah... Dari awalnya minum-minum tanpa terkontrol, dia pun kenal dengan kehidupan malam, kehidupan yangg hmmm bagaimana gue bilangnya (perempuan (?)), kemudian ke Judol, dan berujung Pinjol... Bahkan gue dengar dari rekan yang lain kalau hidupnya seperti clueless, gali lubang lain untuk menutup lubang yang lain. Kinda sad actually 🥹.

Beberapa bulan yang lalu sebelum puasa, dia pernah datang ke gue. Kita ketemu di Alun-alun, kemudian dia Minta tolong, dan sambil menangisi kondisinya. Jujur, saat itu gue terikut nangis karena ya sungguh amat berat kondisinya setelah gue mendengar ceritanya. Waktu itu gue cuma bisa diam kemudian bilang ;

"Bagaimana pun juga itu tanggung jawab atas pilihan yang kamu pilih.... Sekarang yang bisa kamu lakukan adalah berhenti, dan Ikat Pinggang. Kemudian Fokus sama apa yang di depan.. Harapan dan Mimpimu contoh. Jangan sampai nikmat Tuhan yang udah diberi ke kita, kita rusak seenaknya..."

Tapi nggak tahu gue kenapa, meskipun sudah banyak diberi tahu orang lain tentang dia. Gue terbesit pikiran kalau mau nolong dia. At least melepas 1 burden yang ada di pundaknya.. 

Waktu itu, Gue coba bantu dengan melunasi semua pinjol dia. Sounds kinda stupid kann?? I dont know why... hahah 😂 . Kalau nggak salah ada sekitar 20 ribu++... Langsung gue bayarkan ke pihak peminjam.

Tapi ternyata manusia nggak sesimpel itu ya yang bisa diajak berubah dengan mudah..

Kemarin banget gue lihat dari belakang, dia lagi sibuk main spin 😶‍🌫 again, even gue lihat story dia lewat WA milik rekan gue yang lain soal kehidupan malam dia yang ternyata masih ongoing.. rupa-rupanya gue dihide selama ini 🤣.

I thought He was gonna change, But I was wrong... People don't change easily... Jadiii Yaudahlahh ya, enggan berpusing dengan pilihan dia. Jadi, gue pulang sambil headsetan...

Ditanya kecewa nggak? Kemarin sih 'Banget' kaya yang sedih + kok tega amat gituu. Apa dia nggak ada mikir berapa banyak yang udah gue korbanin?? Atau jangan-jangan kemarin air matanya bohongan?? 

Tapi per hari ini kaya yang ... Yah mau gimana lagi, udah jadi bubur juga kan. Sebagian besar bukan masalah uangnya. yaa itu juga sihh tapi lebih banyak kaya perasaan gue yang terasa seperti terkhianati dan kemauan dia buat nolong diri sendiri tuh sama sekali nggak ada. Sia-sia aja gitu gue mikirnya..

 

Jujur, bingung sih gue mau bilang apa... tapi ya Good Luck for Him 😻...