Lama Menganggur? Belum Ada Panggilan? Yuk Kita Intropeksi Bersama Apa Yang Kurang
Daftar Isi
Masih pengangguran yah?? Hahahahahah # Sama donk
kita. Kamu sudah berapa tahun nganggur? Eh maksud saya berapa bulan? 5 bulan, 6
bulan, 7 bulan, apa 15 bulan.. yah berapa pun lamanya waktu menganggur yang
penting minumnya teh botol so*ro. #Ehhh
Iyah wowcang tahu kok mencari pekerjaan yang sesuai
dengan kita memang agak susah-susah gampang, gampangnya sih nyari infonya, yang
susah itu kalau sudah ikut tahapan prosesnya ditambah tekanan batin sana-sini.
Apalagi yang masa menganggurnya sudah cukup lama. Uhh Ya Tuhan.
Kadang juga terheran-heran dari sekian banyak surat
lamaran yang dikirim, hanya hitungan jari yang membuahkan hasil untuk panggilan
tes. Sumpah bingung, padahal nilai di transkip juga gak jelek-jelek amat. IPK
juga cukup memuaskan.
Lalu apa yang kurang?
Oke kali ini wowcang akan mengajak kalian semua para
pencari kerja yang masih sibuk untuk mencari kerja untuk mengintropeksi diri
secara bersama-sama. Memang jika dipikir wowcang sendiri bukan orang yang ahli
dalam hal ini, namun dalam pembuatan artikel ini wowcang didampingi oleh
seseorang yang bekerja sebagai HRD yang telah berpengalaman dalam merekrut
orang-orang pencari kerja selama kurang lebih ehhmm (31 Tahun-26 Tahun= 5
Tahun). Perkenalkan beliau adalah Bapak Teguh, Tetangga baru saya berumur 31
tahun. Maaf tidak ada photo dan biodata, karena ini menyangkut privasi.
Sebelum lanjut, kalian harus sadar tentang beberapa
hal dibawah ini, yaitu :
1. Pihak HRD
sendiri kadang bingung dengan status mahasiswa, mereka (mahasiswa) sebenarnya
kaum intelektual akan tetapi masih banyak mahasiswa yang minim pengalaman
terutama pengalaman organisasi dan pengalaman kerja.
2. Tahu gak?
Posisi yang dibuka itu cuma buat 5 orang, Tapi yang daftar bisa mencapai 300
bahkan lebih dari 1000 orang.
3. Sebenarnya
Perusahaan itu hanya mencari orang yang terbaik dan cocok untuk pekerjaannya.
Ketiga hal itu disampaikan oleh bapak Teguh sebagai
dasar yang harus dipikirkan oleh para pencari kerja. Sehingga mahasiswa sadar
kalau semisal belum ada panggilan, hal ini berarti kamu tersisih dari list yang
terbaik. Beliau juga menambahkan begitulah hidup yang harus diperjuangkan, yang
terpenting jangan menyerah.
Oke sekarang kita lanjut dengan intropeksi secara
bersama-sama, kalian para pembaca dan juga admin sendiri yang juga masih dalam
tahap proses. Menurut bapak Teguh ada beberapa hal yang harus diintropeksi
dalam sebuah proses mencari kerja yang berpenghasilan, yaitu sebagai berikut : Check it out!
(yang mau buang air kecil, poop, makan atau apapun itu kegiatannya, sebaiknya dilakukan
terlebih dahulu biar konsentrasi gak hilang di tengah jalan)
1. Pastikan Satu
Hal ini Saat Mencari Info Pekerjaan
Pada saat mencari Info Pekerjaan, sebaiknya info
pekerjaan yang dicari adalah sesuai dengan ilmu yang kamu dapatkan selama
perkuliahan. #Kecuali jika dalam persyaratan telah dituliskan #Semua Jurusan
atau Any Field Major, maka kamu tetap
bisa untuk mengirim lamaran ke perusahaan tersebut.
Jangan sampai kamu mengirim lamaran yang sudah jelas
tertulis S1 Jurusan Akutansi, tapi kamu yang teknik mesin malah ikutan ngirim.
Jelas ini miscom atau tabrakan dengan
persyaratan yang ada. Jadi sangat wajar jika kamu tidak di follow up.
2. Kirim Lamaran
Secara Berantai itu Memang Membuka Peluang yang Cukup Besar, akan Tetapi ada
Beberapa hal yang Perlu Untuk Dipertimbangkan
Okelah jika telah memutuskan bahwa kamu akan menjadi
seorang karyawan di suatu perusahaan, kamu juga masih memiliki semangat untuk
mencari dan mengirim lowongn sana-sini. Bahkan kamu juga telah berkorban tenaga
dan uang yang tidak sedikit.
Saran dari Beliau, jika bermaksud untuk menggunakan
sistem pengiriman lamaran secara berantai, maka kamu harus sabar dalam
melakukannya, jangan sampai kamu termakan oleh nafsumu dan mengirim lamaran
dalam satu hari bisa mencapai lebih dari 5 lamaran. Hal ini memang sah-sah saja
untuk dilakukan, akan tetapi dengan mengirim banyak lamaran berarti kamu telah
berbohong pada dirimu sendiri tentang “bekerja
sesuai minat”.
Menurut bapak Teguh, bekerja itu bukan hanya soal “bekerja dan menerima gaji tiap bulannya,” akan
tetapi bekerja juga harus dilandaskan dengan keikhlasan dan sesuai dengan minat
diri, banyak sekali orang yang diawal pada saat wawancara dia berkata bahwa
rela untuk bekerja apa saja namun faktanya setelah diterima kerja apa yang terjadi?
Dia memutuskan untuk resign.
Selain itu sistem berantai juga akan menyusahkan
dirimu pada saat mendapat panggilan tes di waktu yang bersamaan.
3. Faktor
Pengalaman dan Non Pengalaman
Perlu digaris bawahi, jika kamu menemukan sebuah
lowongan yang sesuai dengan jurusan kuliahmu, maka yang harus dilihat adalah
bagian peryaratan pengalaman. Jika kamu belum memiliki pengalaman maka
sebaiknya kamu tidak mengirimkan lamaran ke perusahaan tersebut. Karena
perusahaan merupakan sebuah instansi professional yang mencari kandidat
professional untuk posisi di perusahaannya.
Sebaiknya yang dicari adalah lowongan yang
mengatakan pengalaman kurang dari 1 tahun atau terbuka untuk fresh graduate.
4. Lamaranmu
Sebaiknya Diketik Secara Singkat Dengan Mencantumkan Beberapa Pengalaman dan
Keahlian Yang Memiliki Kaitan Dengan Posisi Pekerjaan Yang Dilamar. Jangan
Menuliskan Sejarah Kehidupanmu, karena Perekrut Tidak Tertarik Dengan Sejarah
Hidupmu!
Satu Lembar cukup, Biasanya dalam surat lamaran
kerja terbagi menjadi 3 bagian, Pembuka, Inti, dan Penutup.
Artikel Terkait :
Sebaiknya ditulis point-point penting saja, dan
berhenti untuk menuliskan kelebihan yang bersifat klasik seperti percaya diri, dapat
bekerja secara individu dan team, atau pekerja keras. Karena itu tidak bisa
secara langsung dipercaya oleh perekrut jika belum masuk tahap wawancara.
Sebaiknya usahakan, Surat Lamaran berisi tentang
rangkuman keahlian dan pengalaman terpenting yang tercantum dalam CV kamu.
5. Alamat E-mail
donk Jangan Lebay
Alamat e-mail yang direkomendasikan : bayukurniawan@gmail.com (Kata pak Teguh Bagus) atau bayukurniawan@mail.com (yang ini berbayar).
Alamat e-mail not recomended : Bayuitucoolbingit@gmail.com atau bkpevensie@gmail.com, itu kan aneh banget.
Sebaiknya alamat e-mail diambil dari nama lengkap!
Jika nama kamu bajakan atau banyak yang makai, maka bisa ditambahkan 1 atau 2
nomor di belakang email. Dengan e-mail yang tidak pantas maka para rekrutmen
akan dapat menilai kamu dan menyingkirkan lamaran yang kamu buat. Karena dengan
ini dapat mengindikasikan bahwa kamu bukanlah orang yang serius.
6. Menggunakan
Format CV yang Sama Pada Lamaran Sebelumnya
Kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah
menggunakan format CV yang sama dengan surat lamaran sebelumnya. Memang
perusahaan tidak tahu bagaimana CV kamu yang dikirimkan ke perusahaan lain.
Namun kebiasaan mengirimkan CV yang sama ke hampir semua perusahaan merupakan
kesalahan besar.
Sebaiknya sebelum kamu mengririm sebuah lamaran
pekerjaan maka sebaiknya CV diedit ulang dengan mengganti segala keahlian dan
pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar.
Seperti contoh : banyak calon pekerja menuliskan
keahlian mampu mengoperasikan microsoft office
seperti word, excel dan sebagainya. Padahal kemampuan seperti ini sudah
menjadi dasar.
Sekali lagi ditekankan bahwa sangat penting menulis
keahlian yang sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam info lowongan.
7. CV yang
Berantakan
CV yang berantakan bisa membuat para pembaca bingung
dan sulit untuk menemukan informasi yang diinginkan dengan tepat. So rapihkan
CV kamu.
Artikel Terkait : Contoh CV yang Baik
8. Berhati-hati
Dengan Profil Media Kamu
Bapak Teguh menceritakan bahwa kadang kalanya dia
mengecek media sosial untuk menyaring kandidatnya. Menurut beliau cara ini
lebih efektif untuk menemukan tabiat seseorang, karena status di media sosial
kebanyakan berisi pengalaman dan tempat penyampaian secara emosional.
9. Poin di CV
jangan terlalu Banyak, Bikin Pusing Bacanya!
Pengakuan dari bapak Teguh, CV yang terlalu banyak
poin agak membuat pusing untuk dibaca. Karena tidak mungkin seorang scanner lamaran kerja membaca isi surat
lamaran secara keseluruhan, karena jumlahnya ada banyak sekali.
Yang dilakukan selama ini hanya baca cepat untuk
mendapatkan info yang sesuai dengan kriteria yang dicari. Jadi cantumkan poin
penting yang sekiranya besar dan bersinggungan dengan persyaratan yang ada.
10. Tidak
Masalah Berapa Jumlah Halaman CV Kamu, Tapi 3 Halaman itu Terlalu Banyak
Baik, dalam pembuatan CV sebaiknya tuliskan yang
penting-pentingnya saja. Usahakan tidak lebih dari 2 halaman. Jika memang kamu
memiliki segudang prestasi maka bisa kamu tuliskan prestasi apa saja yang
paling besar yang pernah terjadi dalam hidupmu.
Satu lagi, untuk kolom pendidikan kamu bisa tuliskan
2 pendidikan terakhir. Jangan semuanya, karena jujur para perekrut tidak ingin
tahu waktu SD atau SMP kamu sekolah dimana.
11. Jangan
Terlalu Banyak Menggunakan Kata “Saya” di CV
Bukan apa-apa tapi lebih enak saja jika kalian
menggunakan kata yang berorientasi pada kata kerja seperti mendesain, mengatur,
dan men- lainnya.
12. Segera Ganti
Fotomu, Jangan Gunakan Foto yang Telah Digunakan Untuk Ijazah maupun Transkip,
Karena itu Sudah Kuno
Bapak Teguh berkata, bahwa yang paling pertama
dilihat adalah Photo. Karena dengan melalui ini, beliau bisa melihat perangai
seseorang.
Beliau juga mengatakan bahwa jangan biasakan
menggunakan pas foto yang telah digunakan untuk Ijazah atu Transkip Nilai,
karena itu sudah Kuno. Segera ganti!
Beliau mengatakan lebih baik pria menggunakan kemeja
putih bergaris atau kemeja dengan warna yang tidak mencolok dan dilengkapi
dasi, sedangkan untuk wanita lebih baik mengunakan kemeja panjang atau pendek
dengan warna yang natural atau tidak mencolok, dan kerudung jika memang
berkerudung, dilengkapi dengan blezer.
13. Jika tidak
ada pengalaman kerja maka tuliskan pengalaman organisasi, jika tidak ada
pengalaman organisasi, maka tuliskanlah prestasi, jika tidak ada semuanya maka
tuliskan seadanya dengan kelebihan yang ada. Namun satu hal yang perlu diingat,
jika kamu bukan siapa-siapa di kampusmu maka kamu telah melewatkan pengalaman
dan kesempatan berharga di kampusmu
Demikian ke-13 hal yang perlu di intropeksi dalam
mengawali sebuah langkah awal dalam mencari pekerjaan impian. Kalimat terakhir
dari wowcang adalah “Kegagalan merupakan
Keberhasilan yang tertunda”, namun alangkah lebih bijak bila kamu belajar
dari kesalahan yang orang lain perbuat. Dan satu lagi “Tidak ada Kesempatan Kedua Untuk Membuat Kesan yang Pertama”.
Terimakasih Salam Admin Wowcang.com (Bayu Kurniawan)
dan Bapak Teguh (HRD dept di salah satu Perusahaan Petrokimia di Indonesia)
Posting Komentar