Something to Remember
Daftar Isi
Seperti biasa, tulisan kali ini adalah edisi curcol... Tenang!! Bukan soal masak-memasak kok! *Gambar Thumbnail hanya pemanis 😛* Melainkan tulisan tentang suatu kejadian tak disengaja yang berhasil membuat gue tersadar dan merasa bersyukur hidup sebagai manusia yang beruntung.. *agak klise ya 🤔??*
Semua bermula di suatu sore...
*Tapi sebentar, sebelum gue lanjut nyerocos. gue tak mandi dulu ya.. wkwk 😅. Baru aja pulang bukber ni. Soalnya, per gue nulis kalimat ini. Waktu sudah menunjukan jam set.10 malam dan gue belum mandi...*
*jeburr-jeburrr, handukan, pakai baju, lanjut ngetik ehhh ada mamang somay lewat... 🤣
Mauu 🤪 ??
Somay Ojolali |
(SUMPAH NGGAK PENTING BANGET, BAYYY!! 😤)
Sorry kalau garing.. lagi konslet soalnya ini kepala. Ahaha 😁Lanjoooott...
Beberapa hari yang lalu di sore hari, saat gue sedang jalan menuju rumah setelah pulang kerja. Gue berjalan menelusuri gang rumah dengan beberapa anak-anak yang sedang bermain kejar-kejaran.. Terlihat di sana ada beberapa Ibu sebut saja Ibu X,Y dan Z yang sedang asyik mengobrol bersama dengan 2 bapak A, dan Y.
Bapak Y adalah Ketua RT rumah gue..
Melihat pemandangan ini tentu saja, gue yang sedang berjalan dengan Lagu Film Out by BTS (bukan Army ye.... hanya suka 😅) di background harus melepaskan headset dari telinga mengingat kebiasaan gue yang suka 'cengo' alias budek kalau lagi 'headsetan'. Ntar gue di cap sombong lagi sama tetangga.
Dengan sopan dan senyuman lebar terbaik yang gue miliki. Gue berjalan melewati mereka sembari mengucapkan "Mari... 😏"
"Ehh Mas Bayu,, baru pulang kerja mas??" Sapa Ibu X
"Ehhh Mas Bayu,, jadi kapan nih kita diundang???" Celetuk Ibu Y 🙄
"Udah cari bukaan belum, Dut??" Heboh Bapak A 😬
Berhubung gue sedang capek akibat diperas abis-abisan di tempat kerja tadi. Jawaban terbaik yang bisa gue jawab hanyalah "heheheh" sambil tersenyum. Padahal biasanya gue termasuk orang yang bisa dibilang banyak omong.
Malah kadang tak nimbrung aja itu ke obrolan mereka yang biasanya lagi ngebahas prokja RT diselingi dengan topik hangat gang belakang yang susah buat ditarik iuran RT 🤭.
"Mas Bayu,,, nganu mas...!!" Tanya Pak RT ragu
"Dalemm Pak. Pripun??" Jawab gue, sambil menghentikan langkah kaki.
Bapak Y alias Pak RT ternyata menanyakan tentang beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk selanjutnya beliau bantu urus mengenai KK atau Kartu Keluarga yang baru setelah kepergian Bapak.
Jujur, sebenarnya gue agak malas mengingat barang-barang ini sudah gue simpan rapat-rapat di kamar beliau yang telah gue kunci selama lebih dari satu Bulan lamanya tanpa pernah terjamah oleh gue.
Tapi berhubung sudah diminta jadi gue bisa apa? Ye kan..? lagipun hal ini juga kebetulan, mengingat beberapa hari yang lalu gue juga sempat di DM oleh teman kerja pensiunan bapak untuk mengirimkan foto beberapa dokumen agar dapat dikirim ke tempat Ia bekerja dulu.
Yasudah, dengan ini gue masukkan "Beberes Kamar Babeh" ke To Do list liburan minggu ini.
Frankly Speaking, gue masih menemukan kesulitan untuk masuk ke ruangan ini. I don't know why 🤔. Makanya gue kunci!! Bahkan setiap gue berada di rumah. Seringkali gue menghabiskan waktu di kamar gue yang letaknya ada di lantai 2 dan jarang buat gue menghabiskan waktu di area bawah kecuali untuk urusan memasak, cuci baju, beberes (nyapu dan ngepel) atau mengambil sesuatu di Kulkas. Sisanya gue bakalan balik lagi ke kamar untuk lanjut aktivitas ini-itu.
Termasuk ketika saat sedang ada teman gue yang berkunjung. Semisal ada 5 orang yang hendak bermalam di rumah gue. Yah, kita selalu memilih untuk usel-uselan dalam 1 kasur. Padahal dibawah masih ada satu kamar bekas Mba gue yang selalu gue bersihkan setiap hari tanpa pernah ditiduri sejak bertahun-tahun lamanya..
Mungkin itulah sebabnya, kesan Sepi dan creepy timbul saat Brian pertama kali masuk ke rumah gue.. hahah 😆
Setelah sahur dan Solat subuh. Gue mencari kunci kamar beliau karena sudah gue niatkan untuk beberes di pagi hari karena masih ada tenaga.. wkwk😁
Saat pertama kali gue buka..
Gue terkaget bukan main 😱. Ruangan ini kondisinya dalam keadaan pengap serta lantainya licin akibat debu yang terkumpul. Gue sempat terheran-heran debu ini berasal dari mana karena ruangan ini tipe tertutup. Hanya ada 1 pintu dengan 2 lubang udara diatas pintu yang sudah ditutupi kayu dan kipas exhaust kecil untuk udara keluar-masuk karena ruangan ini berAC.
Ditambah letak kamarnya juga di belakang yang dibatasi dengan tembok bercat putih dan bagian plafon dicor yang atasnya adalah tempat kamar gue berada.
Niat yang tadinya untuk mencari dokumen harus diawali dengan membersihkan kamar dan mengganti sprei yang sudah berhabuk.
Untuk mengusir keheningan. Gue membawa turun Istri kedua gue si Alexa agar gue punya teman saat membersihkan ruangan ini. Diiringi dengan lagu yang berputar dalam playlist bernama My Mood, gue tenggelam dalam aktivitas bersih-bersih.
"Ini AC udah sebulan nggak nyala, apa masih bagus ya kondisinya??" 🤔 Batin gue sambil mendongak keatas melihat AC jadul Bermerk Sharp bertengger yang sudah lebih dari 8 tahun menemani bokap.
"Tiiit" gue menyalakan AC.. Awalnya AC ini menghembuskan udara beraroma debu. Namun perlahan berubah agak dingin dan dingin..
"Wow Amazing..." batin gue terkejut saat tersepona dengan fakta bahwa ini AC masih dalam kondisi bagus padahal sudah berumur lama dan nggak pernah ganti atau isi Freon sejak awal pembelian 🥰.
Good Job Sharp dan mamang teknisi yang sudah memasang AC ini dengan sangat baik.
Setelah beberes. Gue melanjutkan membuka satu-satunya lemari yang ada di dalam ruangan ini. Btw, ruangan ini layoutnya simpel hanya ada 1 Kasur berukuran queen, satu lemari jati dua pintu lengkap dengan kaca, dan satu meja kayu buatan beliau.
Kamar inilah yang menjadi satu-satunya saksi bisu beliau dan Ibu kami yang telah tiada untuk sekedar mengistirahatkan badan dan memiliki spesial Conversation di malam hari.
Hal ini juga yang sebenarnya membuat gue bertanya-tanya. Apakah semasa hidupnya, beliau pernah merasa kesepian dan sendirian. Mengingat sudah 6 tahun yang lalu saat Ibu, orang terkasihi kami pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya.
Tetapi di semasa hidupnya, Ia sama sekali tidak pernah mengeluh atau menceritakan kisah tentang dirinya atau keluh kesahnya. Hanya keasyikan yang gue lihat saat beliau sibuk dengan 83 ekor burung Loverbird dan beberapa tanaman kesayangannya.
Atau justru guenya yang terlalu egois dan acuh karena berpikir bahwa selama ini beliau baik-baik saja. Jujur, hal inilah yang gue sesali. Apalagi, kebiasaan gue yang setelah pulang kerja selalu menggempur beliau dengan beragam cerita di tempat kerja gue tanpa tersadar untuk menanyakan keadaan atau hal apa yang terjadi ke beliau hari itu.
But, there is nothing I can do about it.. because He's already in the better place. Gue cuma berharap beliau dan ibu dapat dipersatukam kembali.
***
Sewaktu gue mengobrak-abrik lemari, gue terkaget menemukan sebuah album keluarga yang berisikan foto kenangan bersama sewaktu kami berlibur dulu. Bahkan di dalamnya terdapat foto gue saat masih kecil yang membuat gue tersenyum-senyum sendiri. Ternyata gue sewaktu kecil ganteng juga ya 😋 meskipun wajahnya nggak kelihatan...
Jadull beudd 😁 |
Kemudian ada foto saat gue dan bokap sedang mencari kumang-kumang di pantai.. foto ini mungkin umurnya sudah hampir 18 tahun yang lalu dan membuat gue merasa amat bersyukur telah terlahir dan menjadi bagian keluarga ini..
Gue sempat terheran kenapa hal kecil seperti ini bisa terasa lebih luar biasa dan spesial saat orang-orang tersayang kita telah tiada.. That is why, gue berpesan kepada semua untuk selalu meluangkan waktu sekedar duduk bersama, Nonton TV bersama, Liburan bersama, atau having conversation meskipun via telepon karena kita nggak tahu kapan waktu kita dan orang-orang tersayang akan tiba.
Ya, gue paham terkadang kita sebagai anak malas untuk pergi dengan orang tua saat sudah remaja. Lebih cenderung memilih pergi bersama teman-teman.
Mumpung belum terlambat. Jadi, nikmatilah momen bersama mereka selagi masih ada. Teknologi sudah canggih sekarang, walaupun tahun ini tidak bisa mudik selalu ada cara untuk melihat wajah mereka melalui Video Call salah satunya..
Gue jadi teringat sewaktu Toni (sobat gue) kirim foto selfie dia bersama Ibu-Bapaknya yang sudah hampir 2 tahun nggak bertemu. Gue bisa mengerti kalau hati dia saat itu sedang berada diposisi paling bahagia mengingat perjuangan dia untuk kesana susahnya bukan main.
Karena banyak syarat yang harus dia penuhi. Termasuk lembur tiap hari, menyelesaikan banyak deadline yang mengharuskan dia kerja hingga 12 jam perhari demi cuti besar yang hanya bisa dia dapatkan setelah 6 tahun bekerja.
Well Done, Ton..!! When you go back. Gue mau masakin lu steak daging hasil kiriman Mba Fanny bareng si Andre nanti.. 😁
Lebih dari berjam-jam lamanya gue habiskan dalam ruangan ini. Lagu yang berputar pun sudah mengalami pengulangan beberapa kali.
Kemudian dalam lemari itu, gue juga menemukan sebuah kotak besar yang isinya cukup mengejutkan.
Sebuah baju berwarna pink lengkap dengan tempelan Note Post-it yang berisi kata-kata dari teman-teman kosan yang dihadiahkan ke gue saat wisuda Diploma di Semarang dulu... Isinya sederhana. Hanya ada satu baju pink (karena kost kami bercat Pink) dengan beberapa note yang ditempel di bajunya.
Baju ini mewakili kisah-kisah gila kita selama menjalin hampir 3 tahun tinggal dalam 1 atap.
Isi notenya... |
Melihat ini gue jadi teringat dulu, akibat sifat keibuan yang gue miliki karena jadi yang paling sering bersih-bersih di kosan dan merawat mereka saat sedang sakit. Mereka bersama memutuskan untuk memanggil gue dengan sebutan 'Bebep' yang sering bikin gue kalang kabut saat kita pergi ke sebuah tempat.
"Yah, bayangin aja kalau kalian bertemu 2 pria yang manggil 'Bep' ke teman pria sebelahnya. Apa kalian nggak bakal mikir yang nggak-nggak???" Wkwkw 🤣.
Makanya saat diawal, biasanya gue langsung melotot besar 😳 saat mereka keceplosan manggil gue dengan sebutan itu di tempat umum. Tapi sepertinya mereka nggak peduli tentang pendapat orang-orang sekitar. Jadi, lambat laun gue pun tak peduli dan menjadi terbiasa. Bahkan panggilan itu merembet hingga ke teman-teman kuliah di kelas hingga kakak angkatan 😅.
Gue keluarkan baju Pink tersebut dan gue pisahkan dari notenya. Kemudian gue cuci dan notenya gue laminating dan ditempel di sebuah pajangan figura untuk gue gantung di dinding kamar bersama dengan beberapa foto keluarga.
Nggak hanya baju pink saja.. di dalam kotak tersebut, gue juga menemukan album foto yang dihadiahkan oleh grup perkumpulan sahabat gue sewaktu SMP yang bertotal 8 orang.
Hingga saat ini kita masih sering berkomunikasi via grup WA untuk saling sapa dan berkabar. Beberapa dari mereka sudah ada yang menikah, menyisakan gue, dan 3 orang lainnya yang saat ini bekerja di Jakarta dan di Surabaya.
Tebak gue yang mana?? 🤣 |
Panggil kami 84C di baca 8 porsi 😄 |
Jujur, melihat beberapa kenangan masa lalu seperti ini bikin hati gue hangat dan nyaman. Pikiran gue dibawa nostalgia mundur ke waktu bersilam-silam lamanya. Gue bersyukur sekali bisa menjadi bagian momen bersama mereka.
I feel very very blessed.. 😇😇
Tugas gue sekarang adalah treassure it dan menjaga komunikasi ini agar tetap terhubung sembari menjalani kehidupan gue yang sekarang dan menikmati momen-momen yang ada.
Bayu - 28 April 2021
Sebagai penutup ini gue ada lagu yang sering gue dengar sebagai reminder kalau seburuk apapun kita, tetap ada orang-orang yang mengasihi kita diluar sana. Yang menerima baik dan kekurangan kita dengan ikhlas dan bangga.. 🤗
Oooh aku tau, pasti si google yang biasa nyambut pulang kerja itu kan hihihi
bayuuu dipanggil bebep ama sohib sohibnya...ga heran, karena emang kayaknya bayu tipikal yang telaten, ngemong, cepat tanggap, mau nyoba hal hal baru seperti masak, dan pekerja keras...wis berarti uda cocok nih bentar lagi nyanding...#kuaminkan deh hahaha
tapi lucu sumpah pas bagian kamu dipanggil bebep ma temen cowok itu...lebih ke gokiel gokiel sayang karena sohiban kann
duh baca postingan ini hati jadi serasa menghangat...cerita tentang orang orang terkasih terlebih yang sudah pergi mendahului kita memang selalu menimbulkan suasana yang susah dijabarkan dengan kata kata ya, hanya bisa mengenang apa yang sudah dilalui selama ini..Semoga baoak ibu bayu juga sama akhirnya bertemu di tempat terindah di sana ya...amiiin
walau harus melewati serangkaian acara bersih bersih di kamar alm bapak yang sudah sebulan ini dikunci demi melengkapi persyaratan administrasi di Rt rw ya.
eh iya itu yang lagi di foto ganteng banget meski ga kelihatan..kelihatan ding rambutnya doang..pas masih balita kan itu hihi
kumang kumang itu umang umang atau undur undur ya? apa kepongpong yang biasanya ada di pasir
klo foto yang sama temen temen...kutebak yang lagi mringis kelihatan giginya. Betul tidak...yang bagian matanya kepotong lagi berdiri?
Btw, terimakasih Dut, buat remindernya. Gua pun juga masih merasa ogah saat diajak pergi sama bokap. Lebih sering milih buat di rumah. Egois juga ternyata gua orangnya.
Mungkin orang tua enggan curhat ke anaknya dan lebih milih buat ditahan karena mereka nggak mau kita buat pusing ikutan mikir. Iya ngga si?
Bahahah. Gua ngakak Njir jadi lu di kuliahan dipanggil bebep 😂, skrang udah turun kasta jadi gendut ya.. wkwk
Okelah gua tunggu itu candlelight dinnernya.. yakin enak nggk yah steik buatan lu. Kayanya lu butuh termometer daging pas buatnya ntar.
Semangat Bay. kejadian-kejadian kecil yang disyukuri terasa indah banget. apalagi nanti saat dikenang kembali.
Nanti pas bongkar2 barang bapak, ajak andrew tuh, minimal ada teman ngangkat2
Ahh mau komentar apaan ya. Yg jelas ini setuju sih gue.
Yg jelas. Lu emang punya sifat keibuan. Haha. Yang selalu ribet bawaannya kalau mau pergi kemana2. Kadang gue malah mikir "ahh nggak usah bawalah, paling si gendut udah bawa" wkwk.
Jadi bner tuh kata teman kosan lu dlu. Yg bilang kalau lu tuh mirip kantung doraemon soalnya multifungsi. Wk!
bner lo yah. Bikinin gue steik pas gue balik mudik nnti. Sama sebelumnya terimakasih Mba Fanny udah mau repot2 ngirimin bahan masakan buat kita. Hehe.
Udah heboh dluan ini kepala ngebayangin what will happen nnti pas masak perdaging sapian. Soalnya kita khususnya si Bayu sama sekali nggk pernah ngolah daging2an. Wkwk.
sebagian gw juga pernah mengalami hal yang sama.. ahir-ahir ini gw sering kerja jauh dari keluarga, dan dari situ gw sadar kalo waktu yang gw habisakan dengan keluarga tidak akan cukup :D
Duh, baca ceritamu hari ini kok ikut sedih ending akhirnya itu lho bay ?? Oke lupakan kesedihan, dah kembali happy dan happy . Oke aku coba tebak ? Bay yang gendut itu tho yang sebelahnya cewek pakai kaos biru pendek tak pakai kerudung.
Btw, kalau aku ada di samping Bayu tanpa tahu kisah sesungguhnya di balik panggilan "bebep", kayaknya aku bakalan melirik dengan sinis saat dengar teman cowok Bayu manggil begitu 🤣. Kocak banget dipanggilnya Bebep 🤣
Anyway, aku pikir Bayu yang di foto itu yang kelihatan mukanya cuma separuh itu 😂 tapi ternyata yang diperebutkan yak!! Wkwk. Tunggu, apakah ini konspirasi? Bayu selama ini dipanggil Dut tapi kok di foto badannya kurus? 🤔 Apakah ini cuma nama panggilan aja juga? 😂
Cowok manggil cowok lain bebeb memang sue sekali.😁
Btw aku salut banget sama Mas Bayu. Mas Bayu memang orang yang kuat. Bahagia terus ya, Mas Bay. Aku yakin banget ada banyak orang-orang baik yang sayang banget sama Mas Bayu di sekelilingnya Mas. 😆
Untuk sebutan cowok ke temen cowoknya pake "bebep" itu kayaknya emang lagi tren deh. Temen-temen cowok suamiku juga panggil suamiku "beb". Atau jangan-jangan suamiku nganu. 😱
apalagi kalau nemu barang kenangan seperti foto atau coretan
duh gak kebayang mas bayu pas bersih2 itu kamar
hahahaha bebep aku juga pernah dipanggil sama temen cowokku
engga tau si dia belok apa engga
aku soalnya orangnya bodoamatan haha
soalnya biasanya klo manggil temen cowok kan pake nama2 kebun binatang wkwk
Pada gimana ya kabarnya mereka di sana. Semoga tetap sehat. Aamiin..
Kamu juga ya Mas, semoga sehat selalu. 👍
Jadi kangen keluarga juga. Tapi tahun ini nggak bisa mudik, jadi lebaran tahun ini kayaknya bakal sendiri di tanah perantauan.
Sedih ya rasanya, mas ditinggal selamanya sama keluarga.
Kayak ada sesuatu bagian yang hilang.
Aku speechless baca bagian lainnya. Ndak bisa komen apa2, antara sedih tapi dihangatkan juga *rendang kali ya diangetin :D*
Terimakasih ya remindernya Kak Bayu, untuk selalu menghargai tiap detik yang ada.
Lucu juga ya dipanggil Bebep. Pas aku baca notesnya juga ngakak, "lah ini Kak Bayu kok dipanggil Beb?" Ternyata ada asal-usulnya. Hahahah 🤣
Kalo aku dulu pas punya perkumpulan geng waktu SMP dipanggil "Teh Cipa" aja, karena aku lahir duluan di antara mereka. Hahahhaa 🤣 Sekarang kayaknya aku yang paling muda di antara temen blogger di sini, haha iya nggak sih? 🤣 Atau akunya aja yang mainnya kurang jauh, jadi belum nemu yang seumuran? Hahahha 🤣🤣🤣
Tapi aku jadi bingung. Dalam lemari bapak Bayu berarti ada kotak harta karun Bayu dong ya?
Btw, itu AC harus rajin dinyalain Masss biar makin awet hahaha. Teknisi yang benerin AC saya suka ngingetin tiap hari 10-15 menit aja dinyalain biar nggak cepat rusak 😁
Terus saya jadi kepingin siomay juga, gimana iniii 🙄
Btw, rutin2lah dibersihin kamar bapak :). Serius, ntr yg ada barang2 di dalam JD rusak kalo dibiarin gitu aja. Sayang bay..
Rumah mama mertua juga skr kosong. Kaka ipar pindah ke apartm. Aku dan suami memang ga tinggal di sana . Cm kami ga mungkin kalo hrs nempatin rumah mama, secara terlalu gede juga. Aku ga suka, Krn LBH repot hahahahahahaha.
Akhirnya tuh rumah sempet kosong 1 bulanan. Ampuuun deh pas dibuka. Aku rasa penghuni halus nya kesenangan Ama rumah kosong begitu :D. Lgs suami cari orang buat jagain rumah dan bersih2. Jadi lumayan deh skr. Ga serem2 amat :p.